Begitu peringatan yang disampaikan oleh dua menteri Swedia dan Pakistan ketika berada di Dubai pada Sabtu (23/10), seperti dikutip
Reuters.
"Negara ini berada di ambang kehancuran dan keruntuhan itu datang lebih cepat dari yang kita duga," kata Menteri Pembangunan Swedia Per Olsson Fridh.
Ia mengatakan, kondisi ekonomi yang terus memburuk dapat memberikan lingkungan bagi kelompok teroris untuk berkembang.
Untuk itu, Frind menyoroti pentingnya dilanjutkan kembalinya bantuan kemanusiaan kepada warga Afghanistan tanpa kehadiran Taliban.
Menteri Informasi Pakistan Fawad Chaudhry kemudian menjelaskan bahwa keterlibatan langsung dengan Taliban adalah satu-satunya cara untuk mencegah bencana kemanusiaan, dan menyerukan miliaran dolar aset Afghanistan yang dibekukan di luar negeri untuk dibebaskan.
"Apakah kita akan mendorong Afghanistan ke dalam kekacauan atau kita akan mencoba dan menstabilkan negara?" ujarnya.
Setelah Taliban merebut kendali pada Agustus lalu, banyak negara dan lembaga internasional yang menghentikan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan.
Fridh mengatakan Taliban sejauh ini gagal membuktikan bahwa mereka telah melepaskan kebijakan yang menindas yang menandai periode kekuasaan mereka sebelumnya dari 1996-2001.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: