Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar
Suddeutsche Zeitung baru-baru ini yang dikutip
Sputnik pada Minggu (24/10), Merkel menyebut ada perbedaan yang signifikan antara ia dengan Putin sejak pidatonya di Bundestag pada 2001.
"Selalu jelas bagi saya, bahkan ketika dia berbicara di Bundestag pada tahun 2001, bahwa ada perbedaan yang signifikan di antara kami," kata Merkel.
"Bagi Presiden Rusia, runtuhnya Uni Soviet adalah peristiwa tragis, kami, sebaliknya, merasa kegembiraan berakhirnya Perang Dingin, kegembiraan persatuan Jerman dan Eropa," tambahnya.
Merkel mencatat, ia tidak memperkirakan Putin akan mencaplok Krimea dan konfrontasi militer akan pecah di Ukraina timur, hampir di perbatasan Uni Eropa.
Ketegangan antara Rusia dan Barat telah memanas sejak 2014 ketika konflik pecah di Ukraina timur dan Krimea bergabung kembali dengan Rusia.
Baik Kiev maupun negara-negara Barat tidak mengakui legitimasi reunifikasi, menuduh Rusia ikut campur dalam urusan Ukraina.
Moskow telah berulang kali membantah campur tangan dan bersikeras bahwa referendum Krimea diadakan sesuai dengan hukum internasional.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: