Dalam pernyataannya pada Minggu (24/10) Krasniqi mengungkapkan kekecewaannya bahwa kasus penolakan atletnya itu dilakukan untuk tujuan yang tidak terkait dengan olahraga.
Semestinya Panitia Penyelenggara Kejuaraan Dunia harus mematuhi aturan yang ditetapkan dalam Asosiasi Tinju Internasional (AIBA) dan Piagam Olimpiade, dan mengizinkan petinju Kosovo memasuki Beograd untuk berpartisipasi, menurutnya.
Atlet Kosovo telah melakukan perjalanan menuju ke Beograd untuk ambil bagian dalam Kejuaraan Tinju Dunia kategori putra, yang diselenggarakan oleh ibukota Serbia, yang berlangsung pada 24 Oktober - 6 November.
Delegasi Kosovo yang terdiri dari 5 anggota itu telah dua kali ditolak masuk pada pekan lalu. Lalu di kesempatan ketiga, yaitu pada Sabtu (23/10) mereka juga tidak diizinkan melewati bea cukai. Mereka iminta untuk menunjukkan identitas yang tidak menunjukkan simbol nasional negara mereka, dan tetap saja ditolak.
AIBA segera bereaksi atas insiden tersebut. Dalam pernyataannya AIBa mengatakan bahwa asosiasi itu bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi setiap petinju dan tidak mengenal batas.
"Kami percaya bahwa semua atlet harus memiliki kesempatan yang sama dalam kejuaraan dan menampilkan kemampuan terbaik mereka di atas ring. Tujuan olahraga adalah untuk menyatukan orang-orang karena harus independen dari semua politik nasional,†isi pernyataan AIBA, seperti dikutip dari
Euro News. Presiden AIBA telah meminta pihak berwenang Serbia untuk mengizinkan petinju Kosovo berlomba dengan simbol nasional mereka sendiri.
“AIBA terus berhubungan dengan penyelenggara �" Federasi Tinju Serbia �" dalam upaya untuk mengubah situasi,†katanya.
Sekitar 650 petinju dari 105 negara akan berlaga di kejuaraan tersebut. Kosovo rencananya akan diwakili oleh tiga petinju: Bashkim Bajoku, Shpëtim Bajoku dan Patriot Behrami.
Krasniqi pun mengungkapkan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada Presiden AIBA Umar Kremlev, atas komunikasinya selama insiden tersebut, termasuk menawarkan rekomendasi untuk masuk ke Serbia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: