Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

75 Persen Populasi Sudah Divaksin, Denmark Tetap Catat Lonjakan Infeksi Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 25 Oktober 2021, 14:15 WIB
75 Persen Populasi Sudah Divaksin, Denmark Tetap Catat Lonjakan Infeksi Covid-19
Ilustrasi/Net
rmol news logo Denmark menghadapi lonjakan infeksi Covid-19 terlepas dari suksesnya upaya vaksinasi di sana.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Hingga saat ini, Denmar sudah berhasil memvaksinasi lebih dari 75 persen dari 5,8 juta penduduknya. Bahkan yang paling rentan juga telah mendapatkan suntikan booster.

Namun terlepas dari hal itu, Denmark melaporkan kasus harian tertingginya sejak Mei. Institut Serum Negara Denmark pada Minggu (24/10) melaporkan 1.349 kasus Covid-19 selama 24 jam terakhir.

Sekitar 167 warga Denmark dirawat di rumah sakit karena penyakit itu dalam satu hari, juga jumlah tertinggi sejak Mei. Pada saat yang sama, angka R, atau tingkat reproduksi, melonjak menjadi 2,01, yang merupakan level tertinggi sejak Januari.

"Dengan demikian, angka-angka ini bukan bencana, tetapi jika terus meningkat dalam beberapa hari mendatang, maka ini menunjukkan arah bahwa kita harus melakukan sesuatu," ujar ahli epidemiologi Universitas Roskilde Viggo Andreasen, seperti dikutip Sputnik.

Andreasen menunjukkan, tahun lalu Denmark mengalami peningkatan infeksi selama liburan musim gugur karena banyak yang cenderung lebih banyak bersosialisasi dan kontak serta bepergian menjadi lebih sering.

"Namun, kali ini datang sebagai kejutan yang tidak menyenangkan bahwa lebih banyak orang yang divaksinasi jatuh sakit," kata Andreasen.

Sementara itu, profesor virologi di Universitas Kopenhagen Allan Randrup Thomsen mengatakan, lebih banyak orang yang divaksinasi yang dites positif Covid-19 justru karena sebagian besar populasi Denmark telah sepenuhnya diinokulasi.

“Kalau dilihat secara absolut, banyak orang yang divaksin yang terinfeksi karena mereka merupakan bagian terbesar dari populasi. Kami selalu tahu bahwa vaksin tidak melindungi 100 persen. Ketika menilai perlindungan vaksin, ada beberapa parameter yang harus dilihat. Vaksin memiliki efek yang baik terhadap kematian dan rawat inap, tetapi Anda masih dapat terinfeksi sampai batas tertentu," jelasnya.

Pada pertengahan September Denmark menghapus semua pembatasan, beberapa di antaranya telah diberlakukan selama hampir 550 hari, dengan alasan tingkat vaksinasi yang tinggi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA