Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tak Kunjung Ada Penjelasan Soal Tabrakan Kapal Selam di Laut China Selatan, Beijing Tuntut Tanggung Jawab Washington

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 27 Oktober 2021, 07:19 WIB
Tak Kunjung Ada Penjelasan Soal Tabrakan Kapal Selam di Laut China Selatan, Beijing Tuntut Tanggung Jawab  Washington
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian/Net
rmol news logo Pemerintah China kembali menuntut penjelasan yang lebih rinci dari AS atas pernyataan 'insiden kapal selam nuklir yang diklaim menabrak objek asing' di Laut China Selatan awal Oktober lalu.

Berbicara pada Selasa (26/10), juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengklaim negara-negara Asia Pasifik kini sudah kehilangan kepercayaan pada Amerika Serikat setelah Washington gagal memperluas laporannya tentang insiden tersebut.

"Sampai hari ini, apa yang kita lihat hanyalah pernyataan singkat dan tidak jelas yang dibuat oleh militer AS setelah penundaan yang lama," kata Zhao, menambahkan bahwa lokasi insiden telah dikonfirmasi hanya melalui sumber China sendiri, seperti dikutip dari Global Times.

“Ada yang tidak dijelaskan secara detail dan transparan, terkait insiden di Laut China Selatan. Ini telah memaksa negara-negara kawasan dan masyarakat internasional mempertanyakan kebenaran insiden itu,” tambah juru bicara itu, seraya mencatat bahwa negara-negara lain juga mengharapkan jawaban atas niat AS di wilayah tersebut.

Zhao mengatakan Washington harus menjelaskan mengapa mereka mengirim kapal selam nuklir ke wilayah tersebut saat ini. Dia juga menuntut AS menjelaskan sifat insiden itu secara lebih rinci, termasuk dengan apa yabg ditabrak dan apakah telah terjadi kebocoran nuklir akibat tabrakan tersebut.

Sementara AS mengatakan tidak ada kerusakan yang terjadi pada pembangkit tenaga nuklir kapal selam itu.

Memperhatikan bahwa AS memiliki kewajiban untuk berterus terang atas insiden tersebut, Zhao meminta Washington untuk memikirkan kembali strateginya.

“Amerika Serikat harus mengubah arahnya, menghentikan tindakan salah yang disebutkan di atas, dan memainkan peran positif dalam perdamaian dan stabilitas Laut China Selatan,” katanya, seraya menambahkan bahwa Amerika adalah pendorong militerisasi terbesar di kawasan itu.

Pada 2 Oktober, USS Connecticut, kapal selam serang cepat kelas Seawolf bertenaga nuklir mengklaim telah menabrak objek tak dikenal saat tenggelam di perairan yang diklaim oleh China. Insiden itu tidak dilaporkan selama lima hari.

Dikatakan militer AS bahwa kapal itu dalam kondisi aman dan stabil. Dab sejak itu berlayar ke Guam untuk perbaikan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA