Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jenderal Pentagon: ISIS Afghanistan Punya Ribuan Pejuang, Siap Serang AS dalam Enam Bulan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 27 Oktober 2021, 07:51 WIB
Jenderal Pentagon: ISIS Afghanistan Punya Ribuan Pejuang, Siap Serang AS dalam Enam Bulan
Colin Kahl/Net
rmol news logo Kelompok militan di Afghanistan saat ini diprediksi sedang berencana melakukan penyerangan terhadap Amerika Serikat. Mereka  memiliki kemampuan untuk melakukannya hanya dalam hitungan enam bulan ke depan.

Prediksi yang diklaim oleh Komunitas intelijen AS diungkap oleh Colin Kahl, pejabat senior Pentagon kepada Kongres pada Selasa (26/10) waktu setempat.

Pernyataan Kahl adalah pengingat terbaru bahwa Afghanistan masih dapat menimbulkan masalah keamanan nasional yang serius bagi Amerika Serikat bahkan setelah mengakhiri perang dua dekade dengan kekalahan pada Agustus.

Taliban, yang memenangkan perang, telah menyatakan bahwa kelompok militan itu  adalah musuh. Taliban berupaya memperlihatkan upayanya untuk menegakkan hukum dan ketertiban setelah penarikan AS, yang kemudian digagalkan oleh bom bunuh diri dan serangan lain yang diklaim oleh kelompok militan Negara Islam, ISIS.

Termasuk pengeboman yang menargetkan sekte minoritas Syiah dan bahkan pemenggalan terhadap anggota pasukan milisi Taliban di kota timur Jalalabad.

Dalam kesaksian di hadapan Komite Angkatan Bersenjata Senat, Kahl mengatakan masih belum jelas apakah Taliban memiliki kemampuan untuk memerangi ISIS secara efektif setelah penarikan AS pada Agustus.

"Ini adalah penilaian kami bahwa Taliban dan ISIS-K adalah musuh bebuyutan. Jadi Taliban sangat termotivasi untuk mengejar ISIS-K. Kemampuan mereka untuk melakukannya, saya pikir, harus ditentukan," kata Kahl, Reuters, Selasa (26/10).

Kahl memperkirakan saat ini ISIS memiliki kader beberapa ribu pejuang.

Kahl menyatakan al Qaeda di Afghanistan menimbulkan masalah yang lebih kompleks, mengingat hubungannya dengan Taliban. Ikatan itulah yang memicu intervensi militer AS di Afghanistan pada 2001 menyusul serangan 11 September Al Qaeda di New York dan Washington.

Taliban telah menyembunyikan para pemimpin Al Qaeda.
"Al Qaeda membutuhkan waktu satu atau dua tahun untuk memulihkan kemampuan melakukan serangan di luar Afghanistan terhadap Amerika Serikat," kata Kahl.

Kahl mengatakan tujuannya adalah untuk mengganggu kelompok-kelompok itu sehingga Negara Islam dan Al Qaeda tidak mampu menyerang Amerika Serikat.

"Kita harus waspada dalam mengganggu itu," katanya.

Sementara Penjabat Menteri Luar Negeri Amir Khan Muttaqi dari pemerintahan baru Taliban sudah mengatakan pihaknya akan menangani ancaman dari militan ISIS. Dia juga mengatakan Afghanistan tidak akan menjadi basis serangan terhadap negara lain. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA