Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Prayut Sarankan ASEAN Contoh Thailand, Buka Kembali Negara Demi Menghidupkan Ekonomi Kawasan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 27 Oktober 2021, 08:14 WIB
Prayut Sarankan ASEAN Contoh Thailand, Buka Kembali Negara Demi Menghidupkan Ekonomi Kawasan
Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha/Net
rmol news logo Dihadapan para pemimpin ASEAN lainnya, Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha mendesak agar negara anggota blok tersebut mengikuti jejak negaranya untuk melakukan pembukaan kembali setelah pandemi sebagai upaya menghidupkan kembali ekonomi di kawasan itu.

Hal itu disampaikan Prayut melalui telekonferensi pada KTT Asean ke-38 dan ke-39 yang saat ini sedang berlangsung dan dibuka di bawah kepemimpinan Brunei Darussalam pada Selasa (26/10).

“ASEAN harus mulai membuka kembali dan memungkinkan perjalanan yang aman untuk menghidupkan kembali ekonominya,” katanya, seperti dikutip dari Bangkok Post, Rabu (27/10).

“Dalam konteks ini, Thailand telah membuka area percontohan di bawah program Phuket Sandbox untuk menyambut wisatawan asing dan secara bertahap akan membuka lebih banyak area,” katanya.

“Selanjutnya, ASEAN harus menghindari tindakan yang tidak perlu yang dapat menghambat pergerakan barang untuk memastikan konektivitas rantai pasokan selama pandemi dan memanfaatkan pasar intra-Asean secara lebih besar untuk merangsang ekonomi regional kita,” tambahnya.

Mengenai krisis Vietnam, Prayut mengatakan itu akan menjadi ujian bagi kemampuan ASEAN untuk menyelesaikan masalah di kawasan itu.

"Peran konstruktif ASEAN dalam mengatasi situasi ini sangat penting dan tindakan kami dalam masalah ini akan berdampak pada kredibilitas ASEAN di mata masyarakat internasional," kata Prayut.

Prayut mengatakan penghentian kekerasan dan penyelesaian konflik secara damai melalui dialog dengan semua pihak terkait harus menjadi prioritas. Ia juga menyerukan agar ASEAN memberikan bantuan kemanusiaan kepada semua pihak.

Myanmar menolak mengirim perwakilan pada KTT tahun ini setelah marah dengan keputusan blok tersebut untuk mengecualikan kepala junta negara itu Jenderal Min Aung Hlaing. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA