Pembebasan Hamdok dilakukan pada Selasa (26/10), seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap militer untuk segera membebaskan para pejabat pemerintahan yang ditahan selama kudeta yang dipimpin oleh Jenderal Abdel Fattah Burhan pada Senin (25/10).
Setelah bebas, Hamdok dilaporkan melakukan panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken.
"Menteri menyambut baik pembebasan PM dari tahanan dan mengulangi seruannya kepada pasukan militer Sudan untuk membebaskan semua pemimpin sipil yang ditahan dan untuk memastikan keselamatan mereka," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.
Dalam panggilannya dengan Hamdok, Blinken menyatakan keprihatinan mendalam atas pengambilalihan kekuasaan yang sedang berlangsung dan menekankan perlunya militer Sudan untuk menahan diri dari kekerasan terhadap pengunjuk rasa.
Blinken juga menggarisbawahi perlunya Sudan kembali ke pemerintahan sipil transisi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: