Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kelaparan, Banyak Orangtua di Afghanistan Rela Nikahkan Anak di Bawah Umur Demi Beli Makan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 27 Oktober 2021, 14:11 WIB
Kelaparan, Banyak Orangtua di Afghanistan Rela Nikahkan Anak di Bawah Umur Demi Beli Makan
Keluarga di Afghanistan/Net
rmol news logo Krisis kemanusiaan di Afghanistan semakin memprihatinkan, dengan kondisi perempuan dan anak-anak perempuan menjadi lebih tragis.

Data dari UNICEF periode Juli hingga Oktober menyebutkan sedikitnya 161 anak berusia antara 1 bulan hingga 16 tahun telah ditunangkan atau dinikahkan di Provinsi Badghis dan Herat.

Mereka dinikahkan dengan imbalan mas kawin yang umumnya dijual langsung oleh orangtua pengantin untuk membayar utang atau membeli makanan.

Salah satunya adalah Fatima, seorang ibu dari dua putri yang masih kecil, yaitu Farishteh yang masih berusia 6 tahun dan Shokriya 18 bulan.

Putri-putri Fatima dipaksa oleh ayah mereka, suami Fatima, untuk dinikahkan agar mereka bisa bertahan hidup lantaran kekeringan yang melanda.

“Suami saya berkata jika kami tidak memberikan anak perempuan kami, kami semua akan mati karena kami tidak punya apa-apa untuk dimakan,” kata Fahima.

Kisah Fatima juga banyak dialami oleh warga Afghanistan lainnya yang hidup mereka semakin sulit, khususnya setelah pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban.

Sejak Taliban berkuasa, banyak negara dan organisasi internasional membekukan dana bantuan untuk Afghanistan.

Sebelum pengambilalihan kekuasaan, Afghanistan sudah dilanda krisis karena kekeringan. UNICEF mengatakan sekitar 223.000 orang telah mengungsi dari rumah mereka di provinsi barat Herat, Badghis, dan Ghor yang dilanda kekeringan tahun ini. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA