Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Rusia: Kiev Memicu Provokasi Baru, Menolak Diskusi dan Klarifikasi Soal Penggunaan Drone Turki di Donbas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 28 Oktober 2021, 12:06 WIB
Rusia: Kiev Memicu Provokasi Baru, Menolak Diskusi dan Klarifikasi Soal Penggunaan Drone Turki di Donbas
Bayraktar TB2/Net
rmol news logo Penyerangan Militer Ukraina terhadap separatis pro-Rusia di Donbas dengan menggunakan drone Turki Bayraktar menjadi pembahasan dalam Contact Group.

Delegasi Rusia untuk Contact Group, Boris Gryzlov, mengatakan bahwa Delegasi Ukraina menghindari diskusi dan segala pertanyaan dalam pertemuan kelompok tersebut yang  berlangsung pada Rabu (27/10).   

Contact Group adalah Jaringan Kepemimpinan yang memiliki kepentingan yang signifikan dalam perkembangan kebijakan di Balkan. Pertemuan Contact Group memungkinkan paraanggota untuk memahami motif dan perhatian satu sama lain, memberikan kesempatan untuk interaksi langsung namun rahasia, dan memperluas jaringan internasional para peserta.

“Salah satu masalah pada pertemuan Contact Group ini adalah kurangnya informasi dan keterbukaan dari delegasi Ukraina," ujar Gryzlov kepada wartawan, seperti dikutip dari Radio Liberty, Kamis (28/10).

Ia menambahkan bahwa selama diskusi, perwakilan Ukraina mencoba menghindari pertanyaan mengenai penggunaan pesawat tak berawak dari Turki. Namun, kemudian mengkonfirmasi bahwa ada penggunaan pesawat tersebut di Donbass atas perintah  dari Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina.

Namun, menjelang akhir pertemuan, Menteri Pertahanan Ukraina Andrei Taran tidak mengakui adanya penggunaan drone Bayraktar dalam pertempuran tersebut.

"Delegasi Ukraina telah melanggar perjanjian Minsk dengan menutup-nutupi dan mengabaikan desakan untuk membuat klarifikasi. Perjanjian tentang langkah-langkah gencatan senjata juga telah diabaikan oleh delegasi Ukraina," katanya.

Gryzlov mengatakan, dengan melepaskan tembakan di Donbas, berarti Kiev berusaha memprovokasi permusuhan baru. Militer Ukraina juga melanggar penempatan pasukan.

"Pihak Ukraina memikul semua tanggung jawab atas eskalasi di Donbass. Ukraina memainkan permainan yang sangat berbahaya. Dengan secara bersamaan melakukan penembakan provokatif, memicu isu yang bertentangan di media, dan melanggar penempatan pasukan, Kiev mencoba memprovokasi Donbass untuk melanjutkan pertempuran," ujar Gryzlov.

Bayraktar TB2 adalah drone serang buatan Turki dengan kemampuan jangkauan 150 km, kecepatan operasi 130 km/jam dan muatan 50 kg. Dilengkapi dengan sistem lepas landas dan mendarat otomatis.

Pada tahun 2019, Kiev membeli dan menguji drone Bayraktar yang dimaksudkan untuk dilengkapi dengan bom udara presisi MAM-L yang diproduksi oleh perusahaan Turki Roketsan. Menurut data tidak resmi, kesepakatan itu bernilai 69 juta dolar AS. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA