Jurubicara parlemen Tajikistan pada Kamis (27/10), pos tersebut akan berlokasi di Provinsi Otonomi Gorno-Badakhshan timur di pegunungan Pamir, yang berbatasan dengan Provinsi Xinjiang di China dan Provinsi Badakhstan di Afghanistan.
Ia menekankan, tidak ada pasukan China yang akan ditempatkan di fasilitas tersebut.
Rencana untuk membangun pos tersebut muncul di tengah ketegangan antara pemerintah Dushanbe dan penguasa baru Taliban di Afghanistan.
Presiden Tajik Emomali Rakhmon telah menolak untuk mengakui pemerintah Taliban, menyerukan perwakilan yang lebih luas dari kelompok etnis Afghanistan, di mana Tajik adalah yang terbesar kedua.
Sementara itu, Kabul telah memperingatkan Dushanbe agar tidak ikut campur dalam urusan dalam negerinya.
Menurut media Rusia, Taliban telah membuat aliansi dengan kelompok militan etnis Tajik yang berbasis di Afghanistan utara yang berusaha untuk menggulingkan pemerintah Rakhmon.
Sementara itu, China adalah investor utama di Tajikistan dan Beijing juga beberapa kali bertindak sebagai donor, menyerahkan, misalnya, gedung parlemen baru secara gratis.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: