Upacara peringatan dihadiri oleh seluruh staf KBRI Bandar Seri Begawan, Dharma Wanita Persatuan (DWP), dan perwakilan masyarakat Indonesia, Kamis (28/10).
Dalam rangkaian upacara yang dipimpin oleh Mayor Caj. Tinton Kurniawan, Asisten Atase Pertahanan KBRI Bandar Seri Begawan, dibacakan kembali teks Keputusan Kongres Pemuda Indonesia yang diadakan di Jakarta pada 27-28 Oktober 1928 yaitu, bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia; berbangsa yang satu, bangsa Indonesia; dan menjunjung tinggi bahasa persatuan, Bahasa Indonesia. Pembacaan teks ini sebagai pengingat nilai nasionalisme dan persatuan.
Tema “Bersatu, Bangkit dan Tumbuh" diperuntukan untuk seluruh elemen bangsa, termasuk bagi pemuda. Eksistensi dan kemajuan Indonesia tergantung pada semangat persatuan pemuda saat ini.
Dubes juga mengutip isi pidato Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Zainudin Amali, bahwa dibutuhkan persatuan dalam keragaman, dan dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan bangsa ke depan.
"Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai permasalahan kebangsaan dan juga masalah lain yang ditimbulkan akibat pandemi Covid-19. Dalam menghadapi berbagai permasalahan bangsa, dibutuhkan juga solusi kreatif dari pemuda. Pemuda Indonesia harus optimis dalam memandang masa depan,†ujar Dubes Sujatmiko, dalam rilisnya yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL.Selain menyelenggarakan upacara peringatan, KBRI Bandar Seri Begawan juga mengadakan Webinar bertema Pemuda Inovatif dan Kreatif Selama Pandemi dan Paska Pandemi Covid-19, bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Brunei Darussalam.
Sebanyak 100 peserta menghadiri webinar yang dibuka oleh Dubes Sujatmiko.
Hadir sebagai narasumber adalah Kabag Humas Deputi 2 Kementerian Pemuda dan Olahraga, Mustadin Taggala, Ketua Umum KADIN 2020 - 2025, Eddy Ganefo, dan Ketua Umum Forum Satu Bangsa, Hery Haryanto Azumi, serta Sisi Susilawati yang merupakan alumni Lemhanas.
Pelaksaanaan webinar sendiri bertujuan memahami pentingnya kreatifitas dalam memanfaatkan media sosial untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di masa pandemi guna meningkatkan perekonomian bangsa.
Dalam sambutannya, Dubes Sujatmiko menyampaikan bahwa masa sulit pandemi merupakan peluang dan tantangan untuk pemuda membuktikan julukan "the agent of change"dan "the agent of development".
“Entrepreneurship muda yang penuh dengan imajinasi, kreatif, cepat, dan memiliki banyak ide membawa angin segar dan aura positif dalam pertumbuhan ekonomi nasional,†ujar Dubes.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: