Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pentagon: Kekuatan Nuklir China Bisa Menyamai, Bahkan Melampaui AS Pada Pertengahan Abad Ini

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 04 November 2021, 15:59 WIB
Pentagon: Kekuatan Nuklir China Bisa Menyamai, Bahkan Melampaui AS Pada Pertengahan Abad Ini
Ilustrasi/Net
rmol news logo Pentagon menyoroti terus meningkatnya pembangunan kekuatan nuklir China yang jauh lebih cepat dari perkiraan para pejabat Amerika Serikat (AS) setahun yang lalu.

Laporan Pentagon yang dirilis pada Rabu (3/11) menyebut kemungkinan kekuatan militer Beijing bisa menyamai, bahkan melampaui, kekuatan AS pada pertengahan abad ini.

Laporan itu menunjukkan, jumlah hulu ledak nuklir China dapat meningkat menjadi 700 dalam waktu enam bulan, dan mungkin bisa mencapai 1.000 pada tahun 2030.

Sejauh ini tidak diketahui jumlah hulu ledak nuklir yang dimiliki oleh China, tetapi laporan Pentagon pada tahun lalu menyebut jumlahnya berada sedikit di bawah 200-an. Tetapi angka itu bisa berlipat ganda pada akhir dekade ini.

Sebagai perbandingan, AS memiliki 3.750 hulu ledak nuklir, dan tidak memiliki rencana untuk meningkatkannya. Dalam beberapa waktu terakhir, pemerintahan Presiden Joe Biden sedang melakukan peninjauan secara komprehensif mengenai kebijakan nuklir AS.

“Kemampuan dan konsep PLA yang berkembang terus memperkuat kemampuan (China) untuk 'bertarung dan memenangkan perang' melawan 'musuh yang kuat', kemungkinan eufemisme untuk Amerika Serikat," kata laporan itu.

Pemerintahan Biden diperkirakan akan mengambil langkah baru dengan menindaklanjuti pengumumannya pada bulan September tentang rencana untuk meningkatkan kehadiran militer AS di Australia, di samping keputusan kontroversial untuk membantu Australia memperoleh kapal selam bertenaga nuklir.

Laporan Pentagon didasarkan pada informasi yang dikumpulkan hingga Desember 2020 dan karenanya tidak mencerminkan atau bahkan menyebutkan ekspresi keprihatinan Jenderal Mark Milley bulan lalu tentang uji coba senjata hipersonik China musim panas lalu yang menurutnya datang sebagai kejutan yang merepotkan.

Laporan juga hanya merujuk pada fakta yang diketahui secara luas bahwa China telah menerjunkan rudal balistik jarak menengah DF-17, yang dilengkapi dengan kendaraan luncur hipersonik yang dirancang untuk menghindari pertahanan rudal Amerika. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA