"Kami akan mengejar mereka. Kami mengenal mereka dengan baik dan kami akan mengekspos mereka," kata al-Khadimi menurut pernyataan dari kantor perdana menteri.
"Ada orang-orang yang mencoba merusak keamanan Irak dan menginginkannya menjadi negara geng, tapi kami tidak akan membiarkan ini terjadi," kata al-Khadimi, seperti dikutip dari
NBC, Minggu (7/11).
Al-Kadhimi menekankan bahwa ia dan jajarannya mencoba mencegah Irak tergelincir ke dalam perang regional dan akan membawa negara itu ke tempat yang aman.
"Kami memerangi korupsi, dan kami tidak akan berhenti mengejar para koruptor. Mereka tidak akan lari dari keadilan," tegas Khadimi, seraya menambahkan bahwa ada kekuatan tertentu di Irak yang menentang perubahan demokrasi yang ia galakkan.
Tidak lama setelah penyerangan, Khadimi mengadakan pertemuan dan muncul di televisi Irak. Dia duduk di belakang meja dengan kemeja putih dengan wajah yang nampak tenang, mengatakan kepada seluruh rakyatnya bahwa ia baik-baik saja dan berharap rakyatnya juga tenang.
“Serangan roket dan drone pengecut tidak membangun tanah air dan tidak membangun masa depan,†kata Khadimi, berjanji ia akan menjaga Irak dan rakyatnya.
Upaya pembunuhan terhadap perdana menteri Irak terjadi pada Minggu dini hari (7/11). Rumah Al-Kadhimi berada di zona Hijau dengan keamanan super ketat di Baghdad, di mana kedutaan asing dan kantor-kantor pemerintah berada, diserang oleh drone bermuatan bom.
AL-Kadhimi sendiri tidak menderita luka sedikit pun, tetapi beberapa pengawalnya dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan.
Menurut penyiar televisi Al-Arabiya, drone diluncurkan dari pinggiran utara Baghdad sekitar sepuluh kilometer jauhnya dari "zona hijau." Sedikitnya tujuh orang terluka dalam serangan itu.
Al-Kadhimi, saat ini berusia 54 tahun, adalah mantan kepala intelijen Irak sebelum menjadi perdana menteri pada Mei tahun lalu. Dia dianggap oleh milisi dekat dengan AS, dan telah mencoba untuk menyeimbangkan antara aliansi Irak dengan AS dan Iran.
Tidak jelas siapa yang berada di balik serangan itu, juga tidak ada yang langsung mengaku bertanggung jawab. Namun, Khadimi yang telah mengantungi nama-nama pelaku berjanji akan menyeret mereka.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: