United Airlines mengumumkan pada 6 Agustus bahwa karyawannya harus divaksinasi atau berisiko diberhentikan. Namun, hingga melewati batas yang ditentukan, belum semua karyawan melakukan vaksin.
Atas keputusan itu, enam karyawan United pada bulan September menggugat maskapai tersebut.
Hakim Distrik AS Mark Pittman menyatakan dalam putusannya bahwa "Bukan pengadilan yang memutuskan apakah mandat vaksin (yang ditetapkan) United adalah kebijakan yang buruk."
Uniteed Airline akan memberikan cuti yang tidak dibayar untuk karyawan yang tidak melakukan vaksinasi Covid karena ada alasan medis atau agama. Namun demikian, hakim memutuskan bahwa komponen tersebut tidak cukup untuk menunjukkan bahwa karyawan yang 'dicutilan' itu menderita kerugian."
Kesulitan yang berasal dari hilangnya pendapatan bukanlah "tidak dapat diperbaiki" dan oleh karena itu tidak dapat dikualifikasikan seperti itu, menurut pengadilan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: