Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kunjungan Menlu UEA ke Suriah Banjir Kecaman dari Amerika

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 10 November 2021, 08:47 WIB
Kunjungan Menlu UEA ke Suriah Banjir Kecaman dari Amerika
Presiden Suriah Bashar Al-Assad bertemu dengan Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdallah bin Zayed Al Nahyan, Damaskus, Selasa 9 November 2021/Net
rmol news logo Sejumlah pejabat tinggi Amerika Serikat mengecam kunjungan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Sheikh Abdullah bin Zayed, ke Suriah pada Selasa (9/11) waktu setempat, sebuah kunjungan pertama pejabat UEA paling senior sejak satu dekade.

Salah satu pejabat tinggi AS yang mengkritik pertemuan itu adalah Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price. Ia mengatakan AS tidak mendukung pertemuan semacam itu.

"Kami prihatin dengan laporan pertemuan ini dan sinyal yang dikirimkannya," kata Price kepada wartawan, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (10/11).

Price menekankan lagi bahwa AS tidak akan menyatakan dukungan apa pun terhadap upaya untuk menormalkan atau merehabilitasi Bashar al-Assad yang -bagi AS- adalah seorang diktator brutal.

Bagi AS, Abdullah bin Zayed telah menjadi penentang vokal sanksi AS terhadap pemerintah Assad yang dikenal sebagai Caesar Act. Pada 2018, UEA bahkan membuka kembali kedutaannya di Damaskus, mengisyaratkan bahwa negara itu membantu mempelopori upaya regional untuk mengintegrasikan kembali pemerintah Suriah ke dalam arena diplomatik regional.

Langkah UEA menormalkan hubungan regional dengan Damaskus telah menghadapi perlawanan dari AS dan negara-negara Barat lainnya. Mengakhiri isolasi Assad dikhawatirkan akan memberdayakan lagi kediktatoran Suriah dan mengurangi kemungkinan pertanggungjawaban atas dugaan kejahatan perang yang mereka lakukan.

Kecaman terhadap kunjungan UEA ke Suriah juga datang dari Senator Jim Risch, pejabat tinggi Partai Republik di Komite Hubungan Luar Negeri Senat.

“Sangat memalukan bahwa semakin banyak negara yang terbuka untuk normalisasi hubungan dengan Assad. UEA dan lainnya yang mengabaikan kekerasan yang sedang berlangsung terhadap warga sipil Suriah harus bekerja untuk menerapkan UNSCR2254 sebelum mengambil langkah lebih lanjut menuju normalisasi," cuit Risch.

UNSCR2254 adalah Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254, yang isinya menyerukan gencatan senjata dan penyelesaian politik di Suriah.

Mantan Utusan Khusus AS untuk Suriah era Donald Trump, Joel Rayburn, juga mengkritik kunjungan UEA tersebut, dengan mengatakan “upaya regional untuk menormalkan Assad pasti akan gagal.”

"Mereka akan selalu dibatasi oleh keengganan permanen Amerika untuk melihat Assad direhabilitasi, serta oleh keengganan permanen Assad untuk melakukan minimal 'normalisasi' yang diperlukan untuk membenarkan peredaan mereka," kata Rayburn.

Abdullah bin Zayed melakukan kunjungan ke Suriah setelah sebelumnya mengunjungi Siprus. Di Suriah ia memiliki agenda bertemu dengan Presiden Bashar al-Assad.

Saat tiba di Damaskus, Abdullah bin Zayed disambut rekannya, Menteri Luar Negeri Faisal Mekdad, di Bandara Internasional Damaskus, Selasa pagi.

Abdullah bin Zayed telah menjadi pejabat Emirat paling senior pertama yang mengunjungi Suriah dalam satu dekade sejak meletusnya perang saudara di mana beberapa negara Arab berbaris mendukung pemberontak Muslim Sunni yang berusaha menggulingkan Assad.

Menlu UEA itu mengatakan bahwa negaranya siap mendukung rakyat Suriah dan bahwa ia percaya Suriah yang dipimpin oleh Al-Assad akan mampu mengatasi kesulitan perang. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA