Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Perdagangan Bilateral Melonjak Hingga 107 Persen, KBRI Masih Terus Gali Potensi Kerjasama Indonesia-Brunei

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 11 November 2021, 10:25 WIB
Perdagangan Bilateral Melonjak Hingga 107 Persen, KBRI Masih Terus Gali Potensi Kerjasama Indonesia-Brunei
Pertemuan antara Dutabesar RI untuk Brunei Darussalam Dr. Sujatmiko dengan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pada Rabu, 10 November 2021/Ist
rmol news logo Perdagangan bilateral antara Indonesia dan Brunei Darussalam terus meningkat setiap tahunnya, bahkan selama pandemi Covid-19.

Dalam periode tiga tahun, perdagangan antara Indonesia dan Brunei mengalami peningkatan hingga 107 persen, dengan Indonesia mengalami surplus.

Pada 2020, total perdagangan kedua negara mencapai 234,9 juta dolar AS, jauh melebihi pada 2017.

Dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pada Rabu (10/11), Dutabesar RI untuk Brunei Darussalam Dr. Sujatmiko menjelaskan, komoditas ekspor utama Indonesia ke Brunei adalah batu bara.

Namun dengan berkembangnya industri refinery oil di Brunei, maka banyak komoditas lainnya menyusul, seperti produk kendaraan bermotor, produk makanan dan minuman, bahan kimia, maupun produk elektronik.

“Meskipun bukanlah berskala besar, pasar Brunei terus tumbuh dan Indonesia masih berpeluang menawarkan berbagai produk potensial lain, yaitu bahan konstruksi, produk pertanian dan peternakan, seperti beras, pakan ayam, beserta teknologi pengelolaan, dan produk-produk lainnya," ujar Dubes Sujatmiko dalam keterangan KBRI Bandar Seri Begawan yang diterima redaksi.

Meski perdagangan kedua negara terus melonjak, tetapi ia mengatakan, potensi kerjasama lain terus diupakan.

Bahkan KBRI Bandar Seri Begawan juga berusaha untuk mengatasi tantangan di kedua negara, termasuk aspek sertifikasi halal maupun konektivitas laut dan udara, diantaranya dengan terus menjajaki kemungkinan pelayaran langsung dan mengupayakan kehadiran maskapai nasional Garuda Indonesia untuk mengangkut produk Indonesia ke Brunei.

Terkait konektivitas udara, upaya KBRI menggandeng maskapai Garuda semasa pandemi, selain mengangkut hampir 5000 WNI repatriasi, dan juga telah berhasil mengangkut 73,2 ton kargo dari Indonesia ke Brunei melalui 23 kali penerbangan.

Menutup pertemuan, Mendag Lutfi menyampaikan apresiasi atas berbagai langkah terobosan KBRI dalam mendongkrak perdagangan bilateral.

Mendag Lutfi pun menyampaikan prioritas Indonesia sebagai pusat halal dan pakaian muslim dunia, yang akan diawali dengan event Embracing Jakarta Muslim Fashion Week. Diharapkan Brunei dapat menjadi salah satu negara mitra utama dalam sektor ini.  rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA