Hal itu terungkap lewat pernyataan dari Menteri Kesehatan Chen Shih-chung dalam sesi interpelasi legislatif pada Rabu (10/11) waktu setempat.
Chen mengatakan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan untuk memproduksi obat yang dikembangkan perusahaan farmasi AS, Merck dan Ridgeback Biotherapeutics tersebut.
"Kesepakatan itu melibatkan setidaknya 10.000 kursus," katanya, tanpa memberikan rincian harga atau waktu pengiriman, seperti dikutip dari
Taiwan News, Kamis (11/11).
Dipuji sebagai potensi pengubah permainan dalam perang melawan pandemi virus corona, molnupiravir adalah antivirus oral pertama yang mengobati Covid. Obat tersebut dikatakan dapat mengurangi kemungkinan pasien dengan gejala ringan mengembangkan penyakit parah, dan dapat diminum di rumah, yang akan membantu meringankan beban rumah sakit.
Chen mencatat molnupiravir perlu diberikan izin penggunaan darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Taiwan sebelum diluncurkan.
Pada 4 November, Inggris menjadi negara pertama yang menyetujui molnupiravir, dengan uji coba yang diperkirakan akan dimulai akhir bulan ini.
Sementara AS telah mendapatkan 3,1 juta paket pil dengan biaya 2,2 miliar dolar AS.
Chen mengatakan, selain Molnupiravir, saat ini Taiwan juga tengah mengincar obat Covid oral yang dibuat oleh Pfizer, sambil menunggu penilaian lebih lanjut.
Pfizer mengklaim pil yang disebut paxlovid itu telah terbukti mengurangi risiko rawat inap atau kematian hingga 89 persen.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: