Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pakar Kesehatan: Belajar dari Pengalaman Belanda Seharusnya Lockdown Lagi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 11 November 2021, 15:04 WIB
Pakar Kesehatan: Belajar dari Pengalaman Belanda Seharusnya Lockdown Lagi
Netherland/Net
rmol news logo Para pengamat di Belanda kembali menyesalkan keputusan pemerintah yang dianggap lamban mengambil keputusan di tengah meningkatnya angka kasus baru Covid-19 di negara itu. Mereka mengatakan, merujuk pada situasi saat ini seharusnya pemerintah memutuskan untuk melakukan penguncian kembali demi mencegah penyebaran virus yang lebih luas.

Menurut ahli virus Bert Niesters dari University Medical Center Groningen dan ekonom kesehatan Jochen Mierau dari University of Groningen, pemerintah telah gagal mengambil pelajaran penting dari gelombang Covid-19 sebelumnya.

“Semakin lama Anda menunggu, semakin sulit Anda harus campur tangan,” kata Niesters, seperti dikutip dari NL Times, Kamis (11/11).

Kekecewaan juga diungkap Mierau, ia meminta agar pemerintah kembali mencoba untuk fokus pada kapasitas perawatan kesehatan.

“Itu bertentangan dengan semua pedoman. Misalkan Kabinet adalah seorang dokter umum dan seorang pasien datang dengan keluhan bahwa dokter harus mengobati dengan cara tertentu sesuai dengan protokol," katanya.

"Jika dokter mengatakan harus mencoba yang lain, dia akan berakhir sebelum dewan disiplin. Sekarang kami memiliki Kabinet yang secara sistematis mengabaikan saran dari Organisasi Kesehatan Dunia dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa. Kemudian Anda berlari di belakang fakta, dan Anda mendapatkan situasi di mana hanya tindakan berat yang bisa menularkan virus terkendali.”
Menurut Mierau, langkah-langkah pencegahan yang diambil pemerintah saat ini, seperti memberi suntikan pendorong, izin akses virus corona, dan kebijakan 2G di mana masyarakat hanya terbuka untuk orang yang divaksinasi dan orang yang pulih dari Covid-19 tidaklah cukup.

Dia mengatakan langkah-langkah tersebut memang dapat menstabilkan virus pada tingkat tertentu, tetapi Belanda harus terlebih dahulu menurunkan infeksi dan penerimaan di rumah sakit.

“Dan satu-satunya cara untuk melakukannya adalah melalui penguncian, katanya. Menambahkan bahwa ia memiliki instrumen baru untuk menstabilkan, seperti akses virus corona dan booster, tetapi instrumen untuk menahan virus adalah tetap sama. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA