Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kamboja Kecam Sanksi AS Terhadap Dua Pejabat Militer

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 13 November 2021, 07:10 WIB
Kamboja Kecam Sanksi AS Terhadap Dua Pejabat Militer
Tentara di Pangkalan Laut ream/Net
rmol news logo Pemerintah Kamboja marah dan mengutuk sanksi yang baru-baru ini dijatuhkan oleh Amerika kepada dua pejabat militer seniornya.

Kementerian Luar Negeri Kamboja dalam pernyataannya menuding Washington telah melakukan upaya penghinaan total atas kedaulatannya.

“Kamboja sangat menyesalkan yurisdiksi lengan panjang Amerika Serikat terhadap pejabat Kamboja atas dasar tuduhan tak berdasar yang didorong oleh motif geopolitik,” isi pernyataan kementerian, seperti dikutip dari Bangkok Post, Jumat (12/11).

“Kampanye kotor dan sanksi sepihak Amerika Serikat terhadap tokoh masyarakat dari negara berdaulat (menampilkan) penghinaan total terhadap kemerdekaan negara lain serta bertindak sebagai campur tangan serius dalam urusan dalam negerinya,” lanjutnya.

Minggu ini Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi berupa pembekuan aset milik pejabat senior kementerian pertahanan Kamboja Chau Phirun dan Komandan Angkatan Laut Tea Vinh atas dugaan korupsi pembangunan Pangkalan Angkatan Laut Ream.

Washington menuduh keduanya bersama dengan pejabat Kamboja lainnya, berkonspirasi untuk menggelembungkan biaya di pangkalan terbesar itu untuk mengeruk keuntungan pribadi.

Pangkalan Ream yang berada di Teluk Thailand telah menjadi masalah dalam hubungan AS-Kamboja dalam beberapa tahun terakhir, di mana Washington mencurigai pangkalan tersebut akan diubah untuk digunakan oleh China.

Ketegangan terjadi saat Kamboja membongkar fasilitas di pangkalan yang sebagian dibangun dengan uang Amerika dan telah menjadi tuan rumah bagi latihan AS di masa lalu.

Citra satelit yang diambil pada Agustus menunjukkan pembangunan dua gedung baru, kemungkinan menunjukkan bahwa China sedang mendorong kesepakatan baru, menurut situs web  Inisiatif Transparansi Maritim Asia  di Pusat Studi Strategis dan Internasional di Washington.

Sementara Perdana Menteri Hun Sen telah berulang kali membantah negaranya akan menjadi tuan rumah bagi militer China di pangkalan tersebut.

Sementara Pejabat senior AS telah memperingatkan Kamboja bahwa menjadi tuan rumah pangkalan China akan merusak hubungan dengan Washington. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA