Dalam sebuah wawancara bersama surat kabar
The Australian Sabtu (13/11), Dutton mengatakan mustahil Australia tidak bergabung dengan sekutunya itu untuk sama-sama membela Taiwan jika pulau yang diklaim itu diserang secara militer oleh pasukan China.
“Tidak terbayangkan bahwa kami tidak akan mendukung AS dalam suatu tindakan jika AS memilih untuk mengambil tindakan itu,†kata Dutton.
“Dan, sekali lagi, saya pikir kita harus sangat jujur dan jujur tentang itu, melihat semua fakta dan keadaan tanpa melakukan pra-komitmen, dan mungkin ada keadaan di mana kita tidak akan mengambil opsi itu, (tapi) saya tidak bisa membayangkan keadaan itu,†ujarnya.
Sebelumnya pada Rabu (10/11), Blinken mengatakan bahwa Amerika Serikat dan sekutunya akan mengambil tindakan jika China menggunakan kekuatan untuk mengubah status quo atas Taiwan.
Pernyataan Blinken datang sehari setelah militer China mengatakan bahwa mereka melakukan patroli kesiapan tempur ke arah Selat Taiwan, setelah Kementerian Pertahanannya mengutuk kunjungan delegasi kongres AS ke Taiwan, pulau yang diperintah secara demokratis yang diklaim oleh Beijing.
“(China) sudah sangat jelas tentang niat mereka untuk pergi ke Taiwan dan kami perlu memastikan bahwa ada tingkat kesiapsiagaan yang tinggi, rasa pencegahan yang lebih besar dengan kemampuan kami, dan begitulah menurut saya kita menempatkan negara kita pada posisi yang kuat,†kata Dutton.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: