Berdasarkan aturan baru di negara bagian Victoria, pekerja konstruksi diharuskan mendapatkan suntikan vaksin lengkap. Sementara mereka yang tidak divaksinasi akan mendapat berbagai pembatasan sosial, termasuk tidak boleh makan di luar atau mengikuti konser.
Pada Sabtu (13/11), ribuan orang melakukan aksi unjuk rasa secara damai menolak aturan wajib vaksinasi. Warga bahkan membandingkan pemerintahan Perdana Menteri negara bagian Victoria, Daniel Andrews dengan Nazi.
Menurut laporan
Reuters, seorang pengunjuk rasa membawa tiang gantung tiruan dengan tiga jerat tergantung di sana.
Seorang pengunjuk rasa juga membawa poster yang menggambarkan Andrews dengan kumis Hilter, dan tagar #DictatorDan.
"Kami diperintah oleh birokrat medis gila," ujar pemimpin Partai Bersatu Australia Craig Kelly yang ikut dalam aksi.
Dalam beberapa bulan terakhir, aksi protes anti-vaksin telah menjamur di Australia meski gerakannya tetap kecil.
Hingga saat ini, 83 persen orang berusia 16 tahun ke atas di Australia telah divaksinasi sepenuhnya.
Victoria, negara bagian terpadat kedua dengan seperempat dari 25 juta penduduk Australia, memiliki tingkat vaksinasi 87 persen dan telah mengalami enam penguncian Covid-19 dengan total hampir sembilan bulan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: