Pernyataan bersama yang disepakati oleh hampir 200 negara diumumkan pada Sabtu (13/11). Di dalamnya disebutkan penegasan untuk membatasi pemanasan global pada 1,5 derajat Celcius.
Kendati begitu, hal tersebut mengecewakan banyak orang lantaran dinilai tidak tegas terhadap penggunaan batu bara.
Alih-alih menggunakan kata "menghentikan", revisi yang didukung oleh India dan China menyerukan agar negara-negara "mengurangi" penggunaan batu bara.
Dikutip dari
Al Jazeera, sejumlah aktivis menyebut hasil dari COP26 merupakan bentuk pengkhianatan terhadap planet dan rakyat.
Di sisi lain, utusan AS untuk iklim, John Kerry menyambut baik kesepakatan tersebut.
“Kami muncul dari Glasgow setelah secara dramatis meningkatkan ambisi dunia untuk memecahkan tantangan ini dalam dekade ini dan seterusnya,†katanya.
Hal serupa juga disampaikan oleh egosiator China Zhao Yingmin yang menggemakan sentimen itu.
"Saya pikir kesuksesan terbesar kami adalah menyelesaikan buku peraturan. Sekarang kami dapat mulai menerapkannya dan menyampaikannya berdasarkan konsensus yang kami capai," ucap Zhao.
Sementara itu Uni Eropa juga menyambut baik kesepakatan tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.