Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Diduga Lakukan Kerja Paksa, Kanada dan Amerika Tangguhkan Impor Sarung Tangan dari Malaysia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 15 November 2021, 07:17 WIB
Diduga Lakukan Kerja Paksa, Kanada dan Amerika Tangguhkan Impor Sarung Tangan dari Malaysia
Pabrik sarung tangan/Net
rmol news logo Munculnya isu kerja paksa yang dilakukan pembuat sarung tangan asal Malaysia, Supermax Corp, memaksa Pemerintah Kanada untuk mengentikan impornya sampai  muncul hasil audit atas laporan tersebut.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Departemen Layanan dan Pengadaan Publik Kanada mengatakan pada Rabu (10/11), bahwa pihaknya menahan pengiriman Supermax karena menunggu laporan yang diharapkan akan datang pertengahan bulan ini dari Supermax Healthcare Canada.

"Mengingat situasi saat ini, Kanada telah terlibat dengan perusahaan untuk mencari jaminan bahwa Supermax Corp tidak terlibat dalam praktik kerja paksa," kata departemen itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (14/11).

Kanada mengatakan akan menentukan langkah selanjutnya setelah meninjau laporan dari unit Kanada Supermax.

"Pemerintah Kanada berkomitmen untuk memastikan bahwa mereka tidak melakukan bisnis dengan perusahaan yang menerapkan praktik tidak etis, baik secara langsung maupun dalam rantai pasokan mereka," tambahnya.

Amerika Serikat juga telah melarang perusahaan tersebut atas tuduhan yang sama. Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS pada 21 Oktober lalu mengeluarkan perintah larangan impor dari Supermax setelah mendapat informasi mengenai penggunaan kerja paksa dalam operasi manufakturnya.

Supermax mengatakan telah menghubungi agen AS untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut dan telah menugaskan sebuah perusahaan konsultan independen untuk melakukan audit terhadap status pekerja asing di pabriknya.

Pabrik-pabrik Malaysia pembuat sarung tangan medis hingga minyak kelapa sawit semakin menjadi sorotan terkait penyalahgunakan pekerja asing, yang merupakan bagian penting dari tenaga kerja manufaktur di negara tetangga Indonesia itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA