Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Media China: Jika Ingin Bergabung dengan AS untuk Bela Taiwan, Australia Harus Siap Korbankan Pasukannya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 15 November 2021, 12:49 WIB
Media China: Jika Ingin Bergabung dengan AS untuk Bela Taiwan, Australia Harus Siap Korbankan Pasukannya
Kapal selam rudal balistik kelas Jin tipe 094A bertenaga nuklir dari Angkatan Laut PLA China selama pertunjukan militer di Laut China Selatan, 12 April 2018/Net
rmol news logo Rencana Australia untuk bergabung bersama AS dalam membela Taiwan jika China menyerang pulau tersebut, mendapat tanggapan dari pemimpin redaksi media corong pemerintah Tiongkok, Global Times.

Hu Xijin menulis di akun media sosialnya pada Minggu (14/11), bahwa jika militer Australia mengintervensi hubungan Beijing dengan Taiwan, maka negara itu seharusnya lebih siap 'mengorbankan' tentaranya untuk serangan balasan yang akan segera terjadi.

Komentar Hu menyusul pernyataan Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton yang mendukung pernyataan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken yang mengatakan bahwa Amerika bersama sekutunya siap menghadang jika China menyerang Taiwan.

“Jika pasukan Australia datang untuk berperang di Selat Taiwan, tidak terbayangkan bahwa China tidak akan melakukan serangan berat terhadap mereka dan fasilitas militer Australia yang mendukung mereka,” kata Xijin memperingatkan, seperti dikutip dari RT, Minggu (14/11).

Pemerintah Perdana Menteri Australia Scott Morrison menjadi semakin bermusuhan dengan China dan telah berulang kali mengacu pada konflik dan perang. Pemerintah Morrison juga telah meningkatkan kerja sama Australia dengan Amerika Serikat, merusak hubungannya yang sebelumnya baik dengan China – perubahan kebijakan luar negeri yang telah dikritik oleh mantan Perdana Menteri Australia Paul Keating, Kevin Rudd, dan Malcolm Turnbull.

Pekan lalu, Keating memperingatkan bahwa Australia “tidak boleh ditarik ke dalam keterlibatan militer atas Taiwan, yang disponsori AS atau sebaliknya,” menunjukkan bahwa Taiwan “bukan kepentingan Australia yang vital.”

Keating juga menuduh kebijakan luar negeri Australia dipengaruhi oleh "hantu-hantu" di badan-badan intelijen dan membandingkan kesepakatan kontroversial Morrison AUKUS dengan AS dan Inggris untuk mendapatkan kapal selam bertenaga nuklir dengan "melempar beberapa tusuk gigi ke gunung." rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA