Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dubes: Situasi Ethiopia Aman dan Terkendali, Tidak Perlu Evakuasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 15 November 2021, 14:52 WIB
Dubes: Situasi Ethiopia Aman dan Terkendali, Tidak Perlu Evakuasi
Ilustrasi/Net
rmol news logo Situasi di Tigray telah terkendali dan tidak akan mengancam keamanan bagi ibukota Ethiopia, Addis Ababa. Dengan begitu evakuasi tidak diperlukan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Begitu yang dikatakan oleh Dutabesar Ethiopia untuk Amerika Serikat (AS) Fitsum Arega kepada Sputnik pada Senin (15/11).

"Addis Ababa aman dan terlindungi seperti biasa. Tidak perlu khawatir. Orang-orang menjalani kehidupan normal mereka. Tidak masuk akal untuk mendesak 'evakuasi.' Apa yang telah kita lihat di bagian lain dunia dengan orang-orang yang memanjat untuk berpegangan pada pesawat untuk melarikan diri baru-baru ini jauh dari yang terjadi di Ethiopia," ujar Arega.

Pekan lalu, AS mendesak warganya di Ethiopia untuk segera mengungsi, mengklaim pemberontak berada di pinggiran ibukota siap untuk mengambil alih.

Itu terjadi setelah parlemen Ethiopia mengumumkan keadaan darurat enam bulan secara nasional ketika pemberontak TPLF mengancam akan maju ke ibukota Addis Ababa. Perkembangan tersebut mendorong beberapa negara untuk mulai mengevakuasi misi diplomatik mereka.

Washington telah memerintahkan semua staf diplomatik yang tidak penting dan keluarga mereka untuk meninggalkan Ethiopia.

Arega mencatat bahwa orang Amerika dan orang asing lainnya tidak terburu-buru meninggalkan negara itu di tengah seruan umum selama dua minggu untuk evakuasi warga AS oleh kedutaan di Addis Ababa.

"Kursi pesawat komersial selalu tersedia tetapi tidak ada yang bergegas untuk pergi, tetapi pemerintah AS berusaha meyakinkan dengan segala cara yang mungkin termasuk membayar tiket pesawat mereka tetapi tidak ada penumpang," jelasnya.

Arega juga menekankan bahwa Ethiopia adalah negara besar dengan 120 juta orang. Sementara itu, konflik sendiri hanya berpusat di wilayah utara.

Ethiopia bagian utara telah dilanda konflik internal sejak November tahun lalu, ketika pemerintah pusat menuduh TPLF menyerang pangkalan militer dan melancarkan operasi balasan di Tigray.

Permusuhan telah berlangsung sejak itu, meskipun gencatan senjata sepihak diumumkan oleh pemerintah pada bulan Juni. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA