Lewat sebuah pernyataan pada Jumat (26/11) Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha telah memperingatkan warganya untuk menghindari melakukan perjalanan ke negara-negara di mana varian Covid-19 baru yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan itu ditemukan.
Berbicara setelah pertemuan Pusat Administrasi Situasi Covid-9 (CCSA), Prayut mengatakan bahwa dirinya telah diberitahu tentang varian baru dan menginstruksikan Kementerian Kesehatan Masyarakat dan Departemen Pengendalian Penyakit untuk memantau situasi dengan cermat.
"Jangan bepergian ke negara-negara itu untuk menghindari virus," kata Prayut, seperti dikutip dari
Bangkok Post.
Ia menambahkan bahwa kampanye telah diluncurkan untuk mendorong lebih banyak orang menerima vaksin Covid.
Ahli virologi terkenal Yong Poovorawan yang juga kepala Pusat Keunggulan dalam Virologi Klinis di fakultas kedokteran Universitas Chulalongkorn, mengatakan pemerintah harus memperketat langkah-langkah pemeriksaan kesehatan untuk membatasi masuknya pelancong dari Afrika Selatan khususnya.
"Namun, masyarakat tidak perlu panik karena mutasi adalah bagian alami dari siklus hidup virus," kata Yong, seraya menambahkan bahwa dia sedang bersiap untuk memecahkan kode genetika varian baru untuk mempelajari mutasinya.
Wakil Perdana Menteri dan Menteri Energi Supattanapong Punmeechaow juga mengatakan pemerintah sedang memantau varian baru.
Dia mengatakan Thailand dapat meminta vaksin yang dikembangkan untuk menangani varian baru virus berdasarkan perjanjian pengadaan yang dicapai sebelumnya dengan produsen.
Wakil Menteri Kesehatan Masyarakat Sathit Pitutecha mengatakan perdana menteri menginstruksikan lembaga terkait untuk terus mencermati pelancong dari negara-negara di mana varian baru itu telah terdeteksi.
"Mereka belum akan dikarantina. Tetapi para pejabat diminta untuk mengambil tindakan pemeriksaan kesehatan yang ketat," kata Sathit.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: