Lewat sebuah pernyataan yang dirilis pada Minggu (28/11), juru bicara Kemenkes Saudi mengatakan bahwa munculnya varian Covid-19 tidak lepas dari tidak tercapainya tujuan terkait kesehatan, individu yang tidak divaksinasi, dan kelalaian yang parah dalam tindakan pencegahan.
Pernyataan tersebut menyusul pengumuman oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang memberi label varian virus corona baru B.1.1.529, yang pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan pada 24 November, sebagai Omicron.
Hingga Minggu, Arab Saudi mengatakan belum mendeteksi satu pun kasus varian Omicron.
"Jumlah dosis vaksin Covid-19 yang diberikan di Kerajaan telah mencapai 47 juta, di mana lebih dari 22,3 juta orang telah divaksinasi," kata juru bicara itu, seperti dikutip dari
Al-Arabiya, Senin (29/11).
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi sendiri telah menangguhkan penerbangan yang datang ke dan dari Malawi, Zambia, Madagaskar, Angola, Seychelles, Mauritius, dan Komoro karena merebaknya varian Covid-19 baru Omicron.
Kerajaan juga menangguhkan masuknya orang non-Saudi yang datang langsung atau tidak langsung dari negara-negara di atas, kecuali bagi mereka yang telah menghabiskan waktu tidak kurang dari empat belas hari di negara ketiga, yang prosedur kesehatannya sesuai dengan aturan Arab Saudi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: