Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Awas Varian Omicron, UEA Buru-buru Suntik Booster Warganya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 29 November 2021, 12:42 WIB
Awas Varian Omicron, UEA Buru-buru Suntik Booster Warganya
Ilustrasi/Net
rmol news logo Setelah menutup perbatasan untuk sejumlah negara-negara Afrika, Uni Emirat Arab (UEA) mengambil langkah lanjutan di tengah kekhawatiran atas penyebaran varian baru virus corona Omicron.

Pada Minggu (28/11), UEA mengumumkan akan memberikan booster pada semua orang yang berusia di atas 18 tahun.

“Kementerian telah menyediakan suntikan booster untuk semua kategori orang di atas usia 18 tahun yang telah menerima dua dosis vaksin Pfizer-BionTech dan Sputnik, mengingat enam bulan telah berlalu sejak mereka menerima dosis kedua,” kata jurubicara pemerintah, Farida al-Hosani, seperti dikutip Al Arabiya.

Ia mengatakan, vaksinasi berkontribusi untuk meningkatkan kekebalan dan mencegah infeksi, gajala parah, dan kematian, terutama ketika berhadapan dengam varian baru.

“Kami menyarankan semua orang untuk mengambil dosis booster sesegera mungkin, khususnya orang tua dan mereka yang memiliki penyakit kronis," tambahnya.

Dalam pertemuan darurat pada Jumat (26/11), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan varian Omicron yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan sebagai bagian dari varian yang menjadi perhatian lantaran diyakini lebih menular dan berbahaya.

Kendati bagitu, WHO pada Minggu mengatakan tes PCR standar untuk Covid-19 dapat mendeteksi infeksi dengan Omicron. Namun varian baru ini memiliki peningkatan risiko infeksi ulangi

Sejauh ini, Varian Omicron telah terdeteksi di beberapa negara. Infeksi Omicron dilaporkan di Afrika Selatan, Jerman, Italia, Belanda, Belgia, Israel, Hong Kong, Botswana, dan Ceko.

UEA telah mengumumkan penangguhan masuknya pelancong dari Afrika Selatan, Namibia, Lesotho, Eswatini, Zimbabwe, Botswana, dan Mozambik.

Namun, warga negara UEA akan diizinkan masuk ke UEA yang berasal dari negara-negara tersebut jika mereka menunjukkan tes Covid-19 negatif yang diperoleh dalam waktu 48 jam setelah keberangkatan, mengikuti tes PCR saat tiba di bandara dan karantina selama 10 hari.

Awal bulan ini, UEA telah melaporkan 100 persen populasinya telah menerima satu dosis vaksin Covid-19 dan 90,3 persen telah divaksinasi penuh. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA