Presiden Alexander Lukashenko mengatakan pada pertemuan dengan petinggi militernya, Senin (29/11), bahwa penemuan itu menunjukkan tindakan keji pemerintahan Lithuania.
“Mereka memasukkan mayat, atau, mungkin, seseorang yang masih hidup, ke dalam kantong tidur, dan melemparkannya ke perbatasan. Sungguh keji!†kata Lukashenko, seperti dikutip dari
ABC News.
Selain dua mayat di dekat perbatasan, beberapa migran lainnya ditemukan 'membeku', hamoir tidak tertolong, di sebuah rumah pertanian yang ditinggalkan di dekat perbatasan dengan Lithuania.
Lithuania telah memberikan penyangkalan atas tuduhan tersebut.
Layanan Penjaga Perbatasan Negara Lithuania menolak klaim Belarusia itu dengan mengatakan bahwa pihak berwenang Belarusia berulang kali melakukan tindakan kekerasan kepada para migran tetapi mencoba melemparkan kesalahan itu kepada Lithuania.
Krisis migran telah menjadi persoalan serius antara Belarusia dengan negara-negara tetangga selama berbulan-bulan.
Lithuania sampai menetapkan status darurat di perbatasannya saat sejumlah migran asal Timur Tengah mencoba menerobos masuk ke wilayah negara itu lewat Belarusia.
Begitu juga dengan Polandia, Belarusia sampai harus menerima tudingan dari negara-negara Eropa karena Polandia menuduhnya sengaja menyusupkan migran ke perbatasannya. Hal yang dibntah keras oleh Kremlin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: