Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

737 MAX Dapat Stempel Layak Terbang dari China, Saham Boeing Langsung Meroket

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 03 Desember 2021, 06:58 WIB
737 MAX Dapat Stempel Layak Terbang dari China, Saham Boeing Langsung Meroket
Boeing 737 MAX/Net
rmol news logo Setelah lebih dari 2,5 tahun, Boeing 737 MAX akhirnya dapat segera mengudara di China dengan izin yang dikeluarkan oleh Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC).

Pada Kamis (2/12), CAAC memutuskan Boeing 737 MAX layak terbang. Meski begitu, CAAC belum menentukan kapan pihaknya mencabut larangan terbang 737 MAX di wilayah udaranya.

Seiring dengan pengumuman dari CAAC, saham Boeing Co melonjak dan ditutup 7,5 persen lebih tinggi, mendorong indeks Dow Jones naik 1,73 persen dalam persentase satu hari terbesarnya sejak Maret.

Boeing 737 MAX dikandangkan pada Maret 2019 setelah dua kecelakaan mematikan di Ethiopia dan Indonesia. Selama lebih dari satu tahun, Boeing dan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) terus memperbaiki 737 MAX.

"Setelah melakukan penilaian yang memadai, CAAC menganggap tindakan korektif sudah cukup untuk mengatasi kondisi tidak aman ini," kata CAAC, seperti dikutip Reuters.

Sebelum 737 MAX dilarang terbang, Boeing menjual seperempat dari pesawat yang dibuatnya setiap tahun kepada pembeli China, pelanggan terbesarnya.

CAAC sendiri merupakan regulator penerbangan pertama di dunia yang memutuskan untuk mengandangkan 737 MAX setelah terjadi dua kecelakaan. Untuk itu, Keputusan CAAC merupakan tonggak penting untuk mengembalikan 737 MAX dengan aman ke layanan di China.

Pada Oktober, CEO Boeing David Calhoun mengatakan perusahaan sedang bekerja untuk mendapatkan persetujuan China pada akhir tahun untuk  737 MAX, dengan pengiriman diperkirakan akan dilanjutkan pada kuartal pertama tahun 2022.

Ia mengatakan, sekitar sepertiga dari sekitar 370 unit pesawat 737 MAX yang tidak terkirim di gudang adalah untuk pelanggan China. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA