Untuk itu, spesialis Penyakit Dalam di Rumah Sakit Internasional Bareen di MBZ City mendesak warga Uni Emirat Arab untuk melakukan vaksinasi tambahan dengan suntikan booster sebagai upaya perlindungan setelah kasus pertama varian Omicron ditemukan di negara tersebut.
“Suntikan penguat Covid-19 meningkatkan tingkat antibodi dan menawarkan perlindungan jangka panjang dan respons kekebalan yang lebih kuat terhadap varian Covid-19," katanya, seperti dikutip dari
Al-Arabiya, Jumat (3/12).
“Munculnya varian baru seperti B.1.1.529 atau Omicron menegaskan kembali pentingnya suntikan booster untuk menjaga kekebalan," lanjutnya.
Dokter tersebut selanjutnya mengatakan bahwa suntikan booster direkomendasikan kepada semua individu di atas usia 18 tahun yang sudah melakukan vaksin dosis kedua dengan jarak selama 6 bulan.
“Penelitian telah menunjukkan bahwa perlindungan terhadap Covid-19 dari vaksin mRNA seperti Pfizer-BioNTech dan Moderna dapat bertahan lebih lama setelah dosis booster daripada setelah rejimen dua suntikan asli," katanya.
“Pentingnya suntikan booster menjadi signifikan mengingat temuan bahwa tidak ada kasus serius yang disebabkan oleh varian di antara orang yang divaksinasi," lanjutnya.
Kementerian Kesehatan UEA telah mendeteksi kasus pertama varian Omicron di negara itu pada Rabu (2/12) waktu setempat..
Varian baru tersebut diidentifikasi pada seorang wanita Afrika yang melakukan perjalanan dari negara Afrika dan transit melalui negara Arab. Dia dilaporkan telah menerima kedua dosis vaksin Covid-19.
UEA adalah negara Teluk kedua yang mendeteksi kasus infeksi Omicron setelah Arab Saudi mengumumkan kasus pertamanya awal pekan ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: