Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dubes Djauhari: Ekspor Indonesia ke China Meningkat 59,7 Persen

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Sabtu, 04 Desember 2021, 09:24 WIB
rmol news logo Nilai ekspor Indonesia ke Republik Rakyat China (RRC) dari Januari sampai September 2021 mengalami peningkatan 59,7 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Nilai ekspor tersebut tercatat sebesar 42,8 miliar dolar AS.

Di sisi impor Indonesia dari RRC juga mengalami peningkatan 46,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya dengan nilai 42,5 miliar dolas AS.

Dengan demikian total perdagangan kedua negara pada kurun Januari sampai September 2021 sebesar 85,3 miliar dolar AS.

Informasi ini disampaikan Duta Besar Republik Indonesia untuk RRC Djauhari Oratmangun dalam media gathering “Updates from Indonesia” yang digelar hari Rabu kemarin (1/12), bertepatan dengan dimulainya presidensi Indonesia di G20.

Mengawali media gathering, Dubes Djauhari menyampaikan apresiasi kepada seluruh media lokal RRC yang telah memfasilitasi promosi Indonesia melalui platform media yang tersebar di seluruh negeri panda itu.

Dubes Djauhari juga menyampaikan bahwa Presidensi Indonesia di mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”.

Tema ini relevan dalam merefleksikan dinamika global saat ini dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi. Selain itu tema ini juga bermakna bahwa upaya bersama memerangi pandemi harus bersifat inklusif, berfokus pada komunitas, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Dubes Djauhari juga menambahkan, potensi kerja sama di sektor ekonomi digital Indonesia dan RRC perlu ditingkatkan karena Indonesia menargetkan 12 persen keseluruhan PDB dari sektor tersebut pada tahun 2025.

Di bidang investasi disampaikan pula mengenai sinergi Global Maritime Fulcrum dan Belt and Road Initiative pada 4 koridor ekonomi, yaitu  Economic and Business Hub for ASEAN (Sumatera Utara), Energy and Miniral Hub (Kalimantan Utara), Hightech and Creative Economny Hub (Bali) dan Pacific Rim Economy Hub (Sulawesi Utara).

Kerja sama proyek-proyek non koridor ekonomi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung dan Two Countries Twin Parks diharapkan dapat diaktualisasi di akhir tahun 2022.

Hal lain yang disampaikan Dubes Djauhari adalah perkembangan program vaksinasi Covid-19 yang telah mencapai tingkat 70 persen dari jumlah penduduk.

Sementara dalam rangka mengakselerasi program vaksinasi, Badan Pengawas Obat dan Makanan atau (BPOM) telah menerbitkan Emergency Use Authorization untuk 11 tipe vaksin yaitu CoronaVac (Sinovac), Bio Farma COVID-19, AstraZeneca, Sinopharm, Bio Farma-Moderna, Comirnaty (Pfizer-BioNTech), Sputnik-V, Janssen COVID-19, Convidecia, Zifivax, dan COVOVAX COVID-19 dari Serum Institute of India Pvt. Ltd., India.

Indonesia sendiri telah mengembangkan vaksin Merah Putih menggunakan teknologi vaksin inaktivasi untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Dubes Djauhari juga menggarisbawahi kerjasama di bidang pendidikan yang ikut  berperan penting dalam penguatan people-to-people antara Indonesia dan RRC.

Per tahun 2020 terdaftar 15.670 mahasiswa melaksanakan studi di RRC.

Namun demikian banyak dari mereka terpaksa kembali ke Indonesia karena pandemi dan terpaksa melaksanakan studi secara online. Dubes berharap agar mahasiswa Indonesia dapat segera melanjutkan kembali studinya di RRC secara offline.

Dubes Djauhari juga mempromosikan pembukaan Bali untuk wisatawan mancanegara dengan aturan kesehatan yang telah berlaku sejak 14 Oktober 2021 sesuai prinsip Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE).

Harapannya, dengan membuka Bali bagi 19 negara termasuk RRT melalui penerbangan internasional ke Bali dan Riau, dapat menggairahkan kembali sektor ekonomi pariwisata.

Dalam konteks hubungan ASEAN-China, Dubes Djauhari sampaikan bahwa ASEAN telah mencapai konsensus untuk meningkatkan hubungan dengan RRT ke tingkat Comprehensive Strategic Partnership dalam dokumen ASEAN-China Strategic Partnership Vision 2030 guna mendukung implementasi Rencana Aksi ASEAN-China Strategic Partnership for Peace and Prosperity (2021-2025).

Harapannya, peningkatan hubungan ini dapat meningkatkan kepercayaan strategis dalam upaya kerjasana yang saling menguntungkan demi stabilitas di kawasan
 
Menutup media gathering, Dubes Djauhari sampaikan bahwa Indonesia dan RRC telah memberikan contoh positif bahwa kerjasama dan saling mendukung satu sama lain pada saat sulit akan membawa hasil positif bagi kedua negara.

Pada kesempatan yang sama, diumumkan pula penandatanganan MOU dan LOI paska Trade Expo Indonesia antara perusahaan Indonesia dan RRT dengan nilai total mencapai US1,6 miliar.

Oleh karena itu, Dubes Djauhari mengajak insan media untuk terus mengelola hubungan baik kedua negara melalui pemberitaan yang akurat, faktual dan positif agar kerjasama kedua negara dapat mencapai potensi maksimalnya.

Media gathering dihadiri sekitar 60 wartawan, koresponden perusahaan serta jurnalis media lokal daring dan luring dari Phoenix International Media Center, CGTN, CRI, Vogue GQ AD, China Daily, People’s Daily, South China Morning Post, Lookwe, China Media Group, dan Global Times.

Juga Global Times, Beijing Time, Beijing Daily, Travel News Weekly, huanqiu.com, Sina Weibo, Xinhua News, 21st Century Business Herald, China Tourism News, Development Research Center of the State Council, perwakilan ANTARA, China Tianying Inc (CNTY), Hubei TV, Hainan TV dan media besar lainnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA