Pada Sabtu (4/12), tampak sejumlah spanduk bertuliskan "Saya Putuskan Sendiri" dan "Jadikan Austria Hebat Lagi" terpampang di ibukota sebagai bentuk penolakan terhadap aturan baru pemerintah.
"Saya di sini karena menolak vaksinasi paksa. Saya mendukung hak asasi manusia, dan pelanggaran HAM harus dihentikan," ujar seorang pengunjuk rasa, seperti dikutip
Reuters.
Sebanyak sekitar 1.200 petugas polisi dikerahkan untuk menangani protes. Petugas menggunakan semprotan merica dan menahan beberapa pengunjuk rasa.
Beberapa waktu lalu, parlemen telah menyetujui perpanjangan penguncian selama 20 hari di tengah lonjakan kasus Covid-19.
Austria sendiri menjadi negara pertama di Eropa Barat yang memberlakukan kembali penguncian dan mengatakan akan mewajibkan vaksinasi mulai Februari.
Hingga saat ini, Austria telah melaporkan hampir 1,2 juta kasus Covid-19, dengan lebih dari 12 ribu kematian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: