Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Negosiasi Kembali Buntu, AS: Tuntutan Iran Makin Banyak, Mengecewakan Semua Pihak

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 05 Desember 2021, 09:46 WIB
Negosiasi Kembali Buntu, AS: Tuntutan Iran Makin Banyak, Mengecewakan Semua Pihak
Pertemuan untuk menghidupkan kembali JCPOA di Wina, Austria/Net
rmol news logo Iran dinilai telah mengecewakan dan mengabaikan kompromi untuk kembali ke kesepakatan nuklir. Alih-alih, Teheran justru menuntut lebih banyak.

Demikian yang dikatakan oleh seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) seperti dimuat Reuters pada Minggu (5/12).

Pejabat tersebut mengatakan sikap Iran selama negosiasi yang baru dimulai kembali beberapa hari lalu telah mengecewakan, bukan hanya bagi AS dan Eropa, tetapi juga China dan Rusia.

Negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir dilakukan secara tidak langsung antara AS dan Iran. Proses tersebut terhenti pada Jumat (3/12), dengan Teheran yang dilaporkan menuntut lebih banyak.

Kendati begitu, pejabat AS mengatakan Washington masih ingin menghidupkan kembali kesepakatan nuklir meski waktunya hampir habis.

Proses pembicaraan dimulai kembali untuk pertama kalinya setelah lima bulan terhenti karena perubahan pemerintahan di Iran, dengan Presiden Ebrahim Raisi terpilih pada Juni.

Menurut pejabat AS, selama pembicaraan terhenti, Iran menggunakan waktunya untuk mempercepat program nuklir dan menghalangi pengawas untuk memantaunya.

Iran mulai mengembangkan program nuklir hingga melanggar batas kesepakatan setelah mantan Presiden Donald Trump menarik AS dari Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) pada 2018.

Sejauh ini belum jelas apakah China dan Rusia mungkin meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Iran jika pembicaraan gagal.

"Mereka juga cukup terkejut dengan sejauh mana Iran telah mengabaikan komprominya sendiri dan kemudian menggandakan permintaan yang dibuatnya. Mereka berbagi rasa kekecewaan, secara diplomatis," ujar pejabat AS.

Ia juga mengaku tidak tahu kapan putaran pembicaraan berikutnya akan dilanjutkan, sementara yang lain mengatakan itu akan dilakukan pekan depan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA