Dalam kunjungannya ke Arab Saudi yang merupakan bagian dari tur Teluk pada Sabtu (4/12), Macron mengatakan Riyadh telah berkomitmen untuk merangkul kembali Lebanon setelah pertengkaran diplomatik.
"Oleh karena itu, kami sekarang akan bekerja dengan cara yang sangat konkret untuk menyatukan ini di antara kami berdua," ujar Macron, seperti dikutip
Reuters.
Kedua pemimpin juga berbicara dengan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati. Macron mengatakan dia akan menelepon mitranya dari Lebanon, Michel Aoun, sekembalinya ke Paris.
Mikati mengatakan seruan Prancis merupakan "langkah penting" dalam memulihkan hubungan Lebanon dengan negara-negara Teluk.
Lebanon dirundung perselidihan diplomatik dengan negara-negara Teluk yang dipicu oleh pernyataan Menteri Informasinya, George Kordahi pada Oktober lalu.
Pada suatu kesempatan, Kordahi mengkritik peran Arab Saudi dalam perang di Yaman. Hal itu kemudian membuat Riyadh melarang impor Labanon, diikuti dukungan negara-negara Teluk lain, seperti Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain.
Kordahi sendiri telah mengundurkan diri pada Jumat (3/12) untuk membantu mengakhiri perselisihan.
Sementara itu, Macron berusaha membantu Lebanon menyelesaikan krisis dengan melakukan tur ke negara-negara Teluk.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: