Lewat sebuah pernyataan pada Selasa (7/12), Menteri Luar Negeri Yoshimasa Hayashi mengatakan bahwa Jepang prihatin dengan vonis tersebut, dan telah meminta agar hukuman terhadap Suu Kyii bisa ditangguhkan.
“Ini adalah langkah yang tidak diinginkan ketika komunitas internasional, termasuk Jepang, sedang mengupayakan agar Myanmar segera kembali ke sistem politik yang demokratis, dan kami prihatin,†katanya pada konferensi pers, seperti dikutip dari
Japan Times.
“Jepang telah menuntut penangguhan kekerasan dan pembebasan orang-orang yang telah ditangkap, termasuk Suu Kyi,†tambahnya.
Dia juga mengatakan bahwa Jepang akan bekerja dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara untuk memperbaiki situasi di Myanmar, yang telah berada di bawah kendali militer sejak kudeta Februari lalu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: