Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pakar Militer Tiongkok: Laporan Pendirian Pangkalan Militer China di Samudera Atlantik Tidak Benar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 08 Desember 2021, 06:46 WIB
Pakar Militer Tiongkok: Laporan Pendirian Pangkalan Militer China di Samudera Atlantik Tidak Benar
Personel Tentara Pembebasan Rakyat China menghadiri upacara pembukaan pangkalan militer baru China di Djibouti, 1 Agustus 2017/Foto: AFP
rmol news logo China buka suara soal laporan yang menyebutkan bahwa mereka sedang berencana mendirikan pangkalan militer permanen pertamanya di Samudra Atlantik.

Seorang pakar militer China anonim mengatakan bahwa laporan yang dimuat Wall Street Journal tersebut tidak benar dan merupakan langkah terbaru AS untuk menggaungkan teori 'ancaman China' yang selama ini disuarakan Washington.

“AS telah sering menghipnotis informasi tentang China yang membangun pangkalan militer di luar negeri untuk mengasapi teori "ancaman China", kata pakar itu, mencatat bahwa AS mengepung China di berbagai bidang, baik itu politik, ekonomi, atau militer.

“Bahkan jika China berencana untuk membangun pangkalan dukungan di luar negeri, itu tidak akan sebanding dengan AS, yang memiliki hampir 800 pangkalan militer di lebih dari 80 negara. Adalah normal bagi China untuk membangun basis dukungan di suatu tempat karena alasan penyelamatan kemanusiaan,” kata pakar itu.

Laporan Wall Street Journal, yang dirilis pada Minggu (5/12), mengatakan bahwa para pejabat intelijen AS mengklaim kehadiran China di pantai Atlantik Afrika akan meningkatkan kemungkinan ancaman terhadap AS. Intelijen itu menolak untuk menjelaskan hasil temuan rahasia itu tetapi mengatakan, "laporan tersebut meningkatkan prospek bahwa kapal perang China akan dapat dipersenjatai kembali dan dipasang kembali di seberang Pantai Timur (East Coast), yang merupakan ancaman yang memicu lonceng alarm di Gedung Putih dan Pentagon.

Global Times dalam laporannya ikut menanggapi dengan mengatakan bahwa bukan hal yang aneh ketika AS mengungkap cerita tentang China yang membangun pangkalan militer di luar megeri untuk kemudian membesar-besarkan ‘ancaman China’.

Media corong pemerintah China tersebut mengatakan bahwa di laporan sebelumnya, yang juga dikatakan mengutip intelijen AS, disebut-sebut China sedang membangun atau bermaksud membangun pangkalan militer di Sri Lanka, daerah perbatasan Afghanistan dan Tajikistan, Argentina, dan Abu Dhabi.

Namun faktanya, China hanya memiliki satu basis dukungan luar negeri, yaitu di Djibouti dan juga merupakan basis luar negeri pertama China.

Pangkalan itu dibangun dan dioperasikan pada Agustus, dan pada 26 November 2015, Kementerian Pertahanan Nasional China telah mengumumkan negosiasinya dengan Djibouti untuk membangun fasilitas pendukung.

“Ini berarti, bahwa jika China akan membangun pangkalan kedua di luar negeri, ia akan merilis informasinya secara terbuka,” kata para analis. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA