Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sepanjang 2021, Yakutia Mengalami 1.700 Kebakaran Hutan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 11 Desember 2021, 06:56 WIB
Sepanjang 2021, Yakutia Mengalami 1.700 Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan di Yakutia/Net
rmol news logo Kebakaran yang melanda Yakutia sepanjang tahun 2021 membuat negara itu berada dalam kerugian besar.

Kantor layanan pers kejaksaan regional mengatakan kepada wartawan, selama musim panas 2021 setidaknya ada sebanyak 1.700 kebakaran hutan yang dilaporkan di wilayah timur laut Siberia seluas 8 hektar itu.

"Dengan jumlah peristiwa kebakaran sebanyak itu, biaya kerusakan diperkirakan melebihi 3,7 miliar rubel atau 50 juta dolar AS," kata layanan itu.

Kantor Kejaksaan mengatakan, sekitar 1.400 kasus kebakaran dipicu oleh badai petir, sementara 75 kasus kebakaran lainnya disebabkan oleh penanganan kebakaran yang ceroboh, serta enam kasus kebakaran yang disebabkan oleh pemeliharaan saluran listrik yang buruk, seperti dilaporkan TASS.

Selama inspeksi yang dilakukan tahun ini, jaksa mengungkap lebih dari 700 pelanggaran yang ditemukan dari sekitar 600 laporan yang mereka terima.

Otoritas terkait harus mengambil langkah-langkah yang lebih efektif untuk melindungi penduduk dan wilayah di kawasan itu dari kebakaran hutan di periode rawan kebakaran yang akan datang.

Yakutia adalah salah satu daerah paling rawan kebakaran di Rusia. Keadaan darurat telah berlaku di wilayah tersebut sejak 23 Juni. Musim panas ini, Yakutia, wilayah yang terkenal dengan udara terdingin sedunia ini mengalami gelombang panas dan cuaca kering, yang mencapai suhu hingga 33 derajat Celcius.

Yakutia adalah sebutan populer untuk Republik Sakha, negara bagian yang berjarak 4.880 kilometer dari Moskow. Meskipun rawan kebakaran para penduduknya yang berjumlah kurang dari 1 juta orang ini biasanya hidup dalam suhu yang luar biasa dingin. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA