Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tornado Hebat Hantam Enam Negara Bagian AS, 100 Orang Dikhawatirkan Tewas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Minggu, 12 Desember 2021, 11:12 WIB
Tornado Hebat Hantam Enam Negara Bagian AS, 100 Orang Dikhawatirkan Tewas
Pekerja tanggap darurat menggali puing-puing pabrik lilin Produk Konsumen Mayfield di Mayfield, Kentucky pada Sabtu (11/12). AFP
rmol news logo Sedikitnya 100 orang dikhawatirkan tewas setelah tornado menghantam enam negara bagian di Amerika Serikat.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Bencana topan dan angin puting beliung yang menurut peramal cuaca tidak biasa terjadi di bulan-bulan yang lebih dingin, menghancurkan sebuah pabrik lilin di Mayfield, Kentucky, merobek sebuah panti jompo di tetangga Arkansas, dan menewaskan sedikitnya enam pekerja di sebuah gudang Amazon di Illinois.

Menanggapi bencana yang terjadi, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menjanjikan dukungan kepada negara-negara bagian yang terkena dampak.

"Ini tragedi,” kata Biden dalam pernyataannya akhir pekan ini (Sabtu, 11/12).

“Dan kami masih belum tahu berapa banyak nyawa yang hilang dan seberapa parah kerusakannya," sambungnya.

Biden juga berjanji untuk memberikan yang dibutuhkan kepada mereka yang terkena dampak.

Salah satu wilayah yang terkena dampak paling parah adalah Kentucky. Gubernur Kentucky Andy Beshear mengatakan, kumpulan tornado adalah yang paling merusak dalam sejarah negara bagian itu.

Dia mengatakan sekitar 40 pekerja telah diselamatkan di pabrik lilin, yang memiliki sekitar 110 orang di dalamnya ketika itu menjadi tumpukan puing-puing.

"Kehancuran itu tidak pernah saya lihat dalam hidup saya dan saya kesulitan mengungkapkannya dengan kata-kata," kata Beshear pada konferensi pers.

“Kemungkinan besar lebih dari 100 orang hilang di sini di Kentucky," sambungnya, seperti dikabarkan Al Jazeera. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA