Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Selain Undang Pengamat Internasional, Venezuela Lakukan 16 Tahap Audit untuk Pemilu 21N

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 14 Desember 2021, 21:17 WIB
Selain Undang Pengamat Internasional, Venezuela Lakukan 16 Tahap Audit untuk Pemilu 21N
Duta Besar Venezuela untuk Indonesia, Radames Jesus Gomez Azuaje dalam webinar internasional yang digelar Kantor Berita Politik RMOL bertajuk "The 21N Election: Democracy in Venezuela and Strengthening Relationship with Indonesia" pada Selasa (14/12)/RMOL
rmol news logo Pemilihan umum yang digelar secara serentak di seluruh wilayah di Venezuela pada 21 November lalu telah dipersiapkan sematang mungkin agar menghindari kecurangan hingga gangguan dari campur tangan asing.

Lewat Pemilu 21N, Venezuela memilih 23 gubernur, 335 walikota, 253 legislator daerah, dan 2.471 dewan kota. Lebih dari 42,26 persen hak suara juga telah digunakan.

Dijelaskan oleh Duta Besar Venezuela untuk Indonesia, Radames Jesus Gomez Azuaje, negaranya menggunakan teknologi otentikasi biometrik dan mesin pemungut suara selama proses pemilu. Sistem tersebut berjalan otomatis dan dapat diaudit.

Penggunaan teknologi oleh National Electoral Council (CNE) dalam proses pemungutan suara sendiri menghindari penyalahgunaan hak suara.

"Setiap mesin yang didistribusikan (ke setiap daerah) dienkripsi dengan jaringan keamanan, terisolasi dari internet, dengan beberapa level keamanan dan otentikasi. Sehingga tidak ada gangguan dari luar," jelasnya dalam webinar internasional yang digelar Kantor Berita Politik RMOL bertajuk "The 21N Election: Democracy in Venezuela and Strengthening Relationship with Indonesia" pada Selasa (14/12).

Dalam prosesnya, setiap pemilih harus menjalani tujuh verifikasi status sebelum memberikan hak suaranya. Setiap tahap menggunakan kode keamanan khusus.

Di samping itu, Dubes Radames menyebut, CNE juga melakukan 16 tahap audit, baik sebelum dan sesudah pemungutan suara.

Tidak hanya itu, Venezuela juga mengundang 300 pengamat internasional dari 55 negara dan lembaga, termasuk Uni Eropa, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan Carter Center.

Sebanyak enam di antaranya berasal dari Indonesia. Mereka yang berasal dari Indonesia merupakan perwakilan dari tiga organisasi, yaitu Non-Aligned Movement Centre for South-South Technical Cooperation (NAM CSSTC), Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, dan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).

Dalam webinar juga dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Venezuela Imam Edy Mulyono, penjabat Direktur NAM-CSSTC Diar Nurbintoro, dan Ketua Umum JMSI Teguh Santosa. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA