Keputusan tersebut disampaikan Presiden Cornell University, Martha E. Pollack pada Selasa (14/12) waktu setempat.
Sekolah tersebut mengatakan pihaknya mencurigai bahwa sejumlah besar infeksi yang terdeteksi pada sekitar 3 persen mahasiswa disebabkan oleh varian Omicron, mencatat bahwa asumsi tersebut didasarkan pada temuan awal dari laboratorium pengujian Covid-19 universitas Ivy League.
“Saya ingin menjelaskan bahwa bukti kami tentang Omicron adalah awal. Pengujian PCR telah mengidentifikasi ciri khasnya (yang disebut putusnya gen S) dalam sejumlah besar sampel virus,†kata Pollack, seperti dikutip dari
NYT, Rabu (15/12).
“Sementara kami harus menunggu informasi urutan konfirmasi untuk memastikan bahwa sumbernya adalah Omicron, kami melanjutkan seolah-olah itu benar," lanjutnya.
Sementara semua ujian akhir akan dipindahkan secara online, pusat kebugaran, perpustakaan, dan ruang publik lainnya juga akan ditutup. Siswa juga dihimbau untuk tidak berkumpul dalam kelompok. Semua kegiatan kampus juga telah dibatalkan.
Pengumuman pada Selasa terjadi kurang dari seminggu sebelum liburan musim dingin universitas, ketika banyak mahasiswa dan anggota staf bepergian untuk liburan.
Pihak sekolah mengatakan saat ini ada sekitar 470 kasus positif Covid-19 di Cornell, yang berarti bahwa sekitar 97 persen siswa saat ini bebas dari virus.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: