Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

More Thand Words, Ini Bukti Venezuela Adalah Mitra Regional Andal di Kawasan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 16 Desember 2021, 01:29 WIB
<i>More Thand Words</i>, Ini Bukti Venezuela Adalah Mitra Regional Andal di Kawasan
Webinar internasional bertajuk “The 21N Election: Democracy in Venezuela and Strengthening Relationship with Indonesia” yang diselenggarakan oleh Kantor Berita Politik RMOL pada Selasa (14/12) di Kopi Timur, Jakarta/RMOL
rmol news logo Venezuela merupakan negara yang secara tradsional mempromosikan dialog, perdamaian dan juga kerjasama, terutama dengan negara-negara di kawasan Amerika Latin dan Karibia. Sayangnya, hubungan Venezuela dengan beberapa negara tetangga tampak kurang "harmonis" dalam beberapa tahun belakangan.

"Hubungan Venezuela dengan beberapa negara tetangga dalam beberapa tahun terakhir belakangan memang sulit. Bukan dengan masyarakatnya, melainkan dengan beberapa pemerintahannya," jelas Duta Besar Venezuela untuk Indonesia Radames Jesus Gomez Azuaje saat berbicara di webinar internasional bertajuk “The 21N Election: Democracy in Venezuela and Strengthening Relationship with Indonesia” yang diselenggarakan oleh Kantor Berita Politik RMOL secara hybrid pada Selasa (14/12) di Kopi Timur, Jakarta.

Masalahnya pun bukan terletak dari ideologi pemerintahan di negara tetangga, melainkan hadirnya campur tangan pihak asing.

"Venezuela sangat plural dan terbuka dengan ideologi yang beragam," tambah Dubes Radames.

"Permasalahannya terletak pada pemerintahan beberapa negara tetangga yang bekerja dengan kekuatan asing untuk menyerang Venezuela," jelasnya.

Padahal, jika melihat lebih dekat rekam jejak Venezuela, negara tersebut sangat aktif mempromosikan kerjasama di kawasan. Salah satu buktinya bisa dilihat dari keterlibatan aktif Venezuela di Uni Negara Amerika Selatan (UNASUR).

"Poin utama yang diusung oleh Venezuela bahwa agar organisasi ini bisa menjadi kekuatan regional yang tidak akan memberikan celah bagi kekuatan asing untuk masuk. Kekuatan regional ini juga diharapkan bisa menciptakan di kawasan serta menjadi counter dari upaya intervensi asing, terutama Amerika Serikat," paparnya.

Bukan omong kosong belaka, karena hadirnya intervensi asing semacam itu merupakan ancaman nyata yang dihadapi oleh negara-negara di kawasan Amerika Serikat.

"Kita bisa lihat dari kudeta yang terjadi di Bolivia (tahun 2019)," ujar Dubes Radames.

Melihat hal tersebut, tidak berlebihan rasanya jika Venezuela lantang mempromosikan organisasi regional yang bebas intervensi asing.

"Tujuannya adalah agar bisa menjadi wadah bagi komunitas negara Amerika Latin untuk bisa mendiskusikan maslaah bersama dengan menerapkan mekanisme dasar, seperti menghormati kepentingan dan identitas masing-masing negaa serta saling menghormati kedaulatan dan pemerintahan masing-masing negara," tegasnya.

Lebih dari itu, Dubes Radames menjelaskan bahwa Venezuela memegang teguh prinsip kerjasama dan solidaritas dalam menjalin hubungan dengan negara lainnya, baik di dalam maupun luar kawasan.

"Prinsip ini bukan hanya teks atau pidato semata, melainkan juga dijalankan dengan aksi nyata," kata Dubes Radames.

Salah satu contoh nyatanya bisa dilihat dari inisiatif kerjasama ekonomi Petrocaribe. Ini adalah aliansi minyak yang melibatkan 18 negara anggota Karibia yang didirikan pada tahun 2005 di Venezuela.

"Saya ikut bertanggungjawab dalam inisiatif itu. Pada tahun 2004, saya pergi ke pulau-pulau Karibia untuk membuat studi dan melihat bagaimana pasar energi di negara-negara Karibia itu bekerja. Kita melakukan analisa akan hal itu," jelasnya.

Hasilnya, ia menemukan bahwa ada mekanisme di mana sejumlah perusahaan asing membeli minyak Venezuela dengan harga sekitar 6 dolar AS per barel pada saat itu, lalu menjualnya kembali ke negara-negara Karibia dengan harga berkali lipat, antara 12 hingga 14 dolar AS per barel.

Tidak hanya itu, di beberapa pulau Karibia bahkan perusahaan-perusahaan tersebut memonopoli sejumlah hal, seperti impor, storage hingga distribusi minyak. Hasilnya, keuntungan yang mereka raup sangat besar, namun hanya masuk ke kantong-kantong pribadi.

"Dengan studi ini, kami pun merumuskan opsi, yang pada akhirnya menjadi Petrocaribe," tuturnya.

Di bawah inisiatif ini, Venezuela menawarkan skema penjualan minyak secara langsung dari perusahaan negara ke perusahaan negara lainnya. Hal ini berimbas pada harga minyak yang bisa lebih murah.

Di samping itu, melalui Petrocaribe, dituangkan juga komitmen bahwa keuntungan atau selisih harga yang didapat oleh negara-negara Karibia akan diatur untuk memberikan manfaat sosial bagi warga, dengan cara seperti membangun pendidikan, rumah sakit serta bantuan sosial.

Untuk mempermudah hal ini, Venezuela bahkan memberikan kemudahan pembayaran dengan tenor pembayaran panjang dan bunga yang sangat rendah. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA