Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jenderal Swedia: Jika Konflik Rusia-Ukraina Pecah, AS Harus Kerahkan Lebih Banyak Pasukan ke Eropa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 17 Desember 2021, 18:38 WIB
Jenderal Swedia: Jika Konflik Rusia-Ukraina Pecah, AS Harus Kerahkan Lebih Banyak Pasukan ke Eropa
Pasukan Amerika Serikat/Net
rmol news logo Amerika Serikat (AS) harus meningkatkan kehadirannya secara signifikan di Eropa jika konflik antara Rusia dan Ukraina pecah.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Demikian yang dikatakan oleh Komandan Tertinggi Pasukan Angkatan Darat Swedia, Jenderal Micael Byden selama kunjungannya ke Washington pada Kamis (16/12), seperti dikutip Politico.

"Jika situasi memburuk, saya yakin akan lebih baik untuk memiliki jejak yang lebih besar. Karena Anda (AS) memiliki basis di Eropa. Ini lebih seperti perkuat apa yang Anda miiki, lebih banyak orang, lebih banyak kemampuan," ujarnya.

Byden tidak merinci berapa banyak lagi pasukan yang harus dikerahkan oleh AS, tetapi ia menekankan Washington tidak boleh mengurangi sumber daya militer yang ditujukan ke Uni Eropa untuk berkonsentrasi pada China.

"Saya pikir Anda (AS) bisa melakukannya," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Byden juga menyatakan keprihatinan tentang pendalaman kemitraan militer antara Moskow dan Beijing.

AS sendiri memiliki lusinan pangkalan militer yang tersebar di Eropa, dengan lebih dari 62 ribu tentara ditempatkan di negara-negara tersebut, termasuk Belgia, Bosnia, Bulgaria, Estonia, Jerman, Yunani, Islandia, Italia, Kosovo, Polandia, Portugal, Rumania, Spanyol, Turki, dan Inggris.

Swedia bukan bagian dari NATO dan tidak menjadi tuan rumah pasukan AS, tetapi bekerja sama dengan aliansi secara ekstensif dalam latihan dan perencanaan militer dalam program Mitra Peningkatan Peluang NATO Nordik, yang juga mencakup Finlandia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA