Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Laporan: Wanita Asia Tenggara Banyak yang Kehilangan Pekerjaan Akibat Pandemi, Indonesia 60 Persen dan Malaysia 40

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 18 Desember 2021, 11:44 WIB
Laporan: Wanita Asia Tenggara Banyak yang Kehilangan Pekerjaan Akibat Pandemi, Indonesia 60 Persen dan Malaysia 40
Ilustrasi/Net
rmol news logo Pandemi Covid-19 membawa dampak yang luas dan berkepanjangan. Salah satu dampak itu adalah hilangnya mata pencaharian masyarakat akibat pembatasan.

Laporan Asian Development Bank (ADB) yang dirilis baru-baru ini mengungkapkan  bahwa kaum muda dan wanita Asia Tenggara adalah pihak yang menanggung beban kehilangan pekerjaan selama pandemi.

Laporan yang diberi judul Covid-19 and Labor Markets in Southeast Asia, menemukan anak muda dan wanita di Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam, rata-rata menyumbang sebanyak 45 persen kehilangan pekerjaan pada puncak pandemi di tahun 2020.

Di Thailand sendiri, wanita menyumbang 60 persen dari semua kehilangan pekerjaan, termasuk 90 persen  di bidang manufaktur, pada kuartal kedua tahun 2020, menurut laporan itu seperti dikutip dari laman resmi Asian Development Bank, Jumat (17/12).

Laporan tersebut menjelaskan bahwa pekerja muda lebih mungkin kehilangan pekerjaan karena mereka mendominasi sektor-sektor yang terkena dampak paling parah seperti hotel dan restoran serta perdagangan grosir dan eceran. Sementara perempuan lebih cenderung meninggalkan pekerjaan mereka untuk mengurus keluarga mereka selama masa pandemi.

Pandemi juga memperburuk ketidaksetaraan yang berkembang antara pekerja terampil dan tidak terampil. Pekerja berketerampilan rendah harus bersaing dengan pekerja berketerampilan menengah, yang pekerjaannya menghadapi otomatisasi atau dipindahkan ke tempat lain. Pekerja informal, pekerja mandiri, pekerja sementara, dan pekerja migran termasuk kelompok yang paling rentan.

“Meskipun tanggapan pemerintah belum pernah terjadi sebelumnya, Covid-19 mengungkap kesenjangan perlindungan sosial yang signifikan terkait dengan informalitas yang tinggi dan terus-menerus di seluruh kawasan,” kata Direktur Jenderal ADB untuk Asia Tenggara, Ramesh Subramaniam.

Laporan yang mengkaji bagaimana Covid-19 mempengaruhi pasar tenaga kerja di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam sejak awal pandemi ini bertujuan untuk membantu pembuat kebijakan mengidentifikasi prioritas, kendala, dan peluang untuk mengembangkan dan menerapkan strategi pasar tenaga kerja yang efektif selama pemulihan ekonomi dan seterusnya.

Wilayah ini terpukul keras selama kuartal kedua tahun 2020, ketika langkah-langkah penahanan pemerintah berada pada titik paling parah.

Selama periode itu, satu dari lima pekerja di Filipina kehilangan pekerjaan atau meninggalkan angkatan kerja sama sekali. Sekitar 90 persen orang Vietnam yang kehilangan pekerjaan berhenti mencari pekerjaan baru, seperti halnya 60 persen orang Indonesia dan 40 persen di Malaysia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA