Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Barcelona Disambut Hangat, Dubes Muhammad Najib: Di Spanyol Muhammadiyah dan NU Pun Bergandengan Tangan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Minggu, 19 Desember 2021, 06:14 WIB
Di Barcelona Disambut Hangat,  Dubes Muhammad Najib: Di Spanyol Muhammadiyah dan NU Pun Bergandengan Tangan
Dubes RI untuk Spanyol, Muhammad Najob, berfoto bersama mahasiswa Indonesia di Barcelona/Ist
rmol news logo Sambutan hangat diterima  Dubes RI untuk Kerajaan Spanyol, Dr. Muhammad Najib, dan rombongan KBRI saat tiba di Barcelona. Sambutan ini diberikan mahasiswa Indonesia yang sedang mengikuti pendidikan di berbagai kampus yang berada di Barcelona dan sekitarnya yang masuk wilayah otonomi Catalunya.

Meskipun secara formal antara Indonesia dan Spanyol belum memiliki perjanjian kerja sama pendidikan, akan tetapi sudah memiliki kesepakatan Kerja Sama Ilmiah dan Teknik yang ditandatangani pada 7 Oktober 1982.

Hal ini terlihat dari jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Spanyol yang terus meningkat tiap tahunnya. Pada awal 2021 saja, jumlah mahasiswa Indonesia di Spanyol tercatat sebanyak 85 orang, yang mengambil program pendidikan S1, S2, dan S3.

Para mahasiswa yang belajar di Barcelona terhimpun dalam organisasi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dan Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM). PCIM Spanyol baru berdiri tanggal 3 Oktober 2020, bersamaan dengan banyaknya mahasiswa program S2 dan S3 yang dikirim oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Gelombang kehadiran mahasiswa Universitas Muhammadiyah di Spanyol sangat terasa sejak ditandatanganinya MoU antara Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan beberapa universitas di Spanyol pada 2018 untuk kerja sama pengiriman mahasiswa dan tenaga pengajar, menjadi awal didirikannya PCIM Spanyol.

Dalam sambutannya Dubes Muhammad Najib berharap universitas-universitas di bawah Nahdlatul Ulama (NU) segera mengirim dosen-dosen mudanya untuk belajar di Spanyol, sehingga cabang Istimewa Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU bisa didirikan.

Dengan demikian, sambung Dubes Muhammad Najib, terbukti tidak hanya di tanah air Persyarikatan Muhammadiyah dan NU bergandeng tangan untuk mengenalkan wajah Islam Indonesia yang ramah, moderat, toleran, dan Rahmatan Lilalamin.

Ada 28 orang perwakilan mahasiswa dan profesional pekerja imigran profesional yang bertemu Dubes, mewakili sekitar 150 WNI yang berada di Barcelona dan sekitarnya.

Dubes Muhammad Najib yang didampingi staf teras KBRI Madrid juga mengutarakan programnya mendirikan Diaspora Muslim Indonesia (DMI). Dalam penjelasannya DMI bertujuan untuk memberdayakan WNI yang berada di Spanyol sebagai bagian dari instrumen diplomasi.

Selain itu, kehadiran DMI diharapkan akan menjadi tali yang merajut berbagai organisasi yang menghimpun WNI yang berada di luar negeri, sebagai bagian dari langkah untuk mengamankan dan melindungi mereka dari berbagai paham ekstrim yang akan menyulitkan mereka baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Konflik yang semakin parah di Timur Tengah telah menimbulkan perpecahan yang luar biasa di dunia Islam. Sejumlah WNI kini terpengaruh dan terperangkap dalam dukung-mendukung kelompok -kelompok yang bertarung.

Menurut Dubes Muhammad Najib yang baru tiba di Madrid tiga minggu lalu, mendukung salah satunya bukanlah pilihan, begitu juga berdiam diri bukan pula pilihan.

“Karena itu sudah saatnya kita tampil aktif, tidak pasif seperti sementara ini. Tampil high profile, tidak low profile seperti selama ini, dan tampil ofensif, tidak defensif seperti saat ini,” kata Muhammad Najib, melalui keterangan yang diterima Redaksi, Minggu (19/12).

Gagasan dan program ini mendapatkan sambutan antusias dari WNI yang hadir dalam pertemuan yang diiringi makan malam yang diadakan di Restoran Betawi, milik salah seorang imigran Indonesia yang sudah tinggal di Barcelona puluhan tahun.

Dialog terus berlangsung sampai menjelang restoran ditutup. Dubes Muhammad Najib berjanji untuk kembali ke Barcelona dalam waktu yang tidak terlalu lama untuk mematangkan gagasan tersebut.

“Jika nantinya DMI sukses di Spanyol, maka akan diperluas untuk merambah seluruh kawasan Eropa, Afrika Utara, dan Timur Tengah,” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA