Dalam sebuah wawancara bersama
Fox News pada Minggu (19/12), Trump mengatakan bahwa meskipun dia berpikir Xi adalah seorang "pembunuh" yang menghancurkan dunia dengan Covid-19, dia memiliki hubungan yang hebat dengan pemimpin China itu.
Namun, katanya, hubungan baik itu memburuk sejak 'virus China' muncul.
“Dia adalah seorang pembunuh, tetapi saya memiliki hubungan yang baik dengannya," kata Trump kepada pembawa acara Maria Bartiromo, seperti dikutip dari
RT, Senin (20/12).
"Begitu Covid datang, atau virus China seperti yang saya sebut, hubungan yang hebat dengan Xi menukik," ujarnya.
Klaim Trump soal hubungan baiknya dengan Xi seolah bertentangan dengan kenyataan yang ada selama ia menjabat sebagai Presiden AS.
Bahkan, sebelum pecahnya pandemi Covid-19, Trump telah mendorong sikap garis keras terhadap China, mengunci AS ke dalam perang dagang dengan Beijing dan menggambarkan China sebagai musuh. Di bawah kepemimpinannya, Strategi Pertahanan Nasional AS bahkan mengangkat China ke salah satu pesaing strategis utama AS.
Hubungan yang kurang baik itu benar-benar benar memburuk setelah wabah Covid-19. Trump sejak awal bersikeras bahwa virus corona lolos dari laboratorium di Wuhan.
“Mereka benar-benar menghancurkan seluruh dunia,†kata Trump, sebelum memukul Presiden Joe Biden yang ia sebut gagal memenuhi janji kampanye dan mematikan Covid-19.
Ditanya mengapa Biden tidak menekan Xi tentang asal usul virus corona selama beberapa percakapan tahun ini, Trump menjawab mantan rivalnya di Pilpres AS 2020 itu takut kepada Xi.
"Dia takut padanya," kata Trump.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: