Hal itu disampaikan Erdogan saat berpidato di pertemuan puncak para pemimpin benua pada Sabtu (18/12). Dia mengatakan bahwa tingkat vaksinasi yang rendah telah merusak kemanusiaan.
"Kami menyadari ketidakadilan global dalam mengakses vaksin Covid-19 dan perlakuan tidak adil di Afrika," kata Erdogan, seperti dikutip dari
AFP, Minggu (19/12).
"Sangat memalukan bagi umat manusia bahwa hanya 6 persen dari populasi Afrika yang telah divaksinasi," ujarnya.
Turki sendiri saat ini sedang mengembangkan vaksinnya sendiri, yang dikenal sebagai Turkovac, dan sedang dalam proses menerima persetujuan penggunaan darurat.
"Setelah otorisasi apa pun, itu akan dibagikan dengan Afrika," kata Erdogan.
"Untuk berkontribusi dalam penyelesaian masalah ini, sesuai kemampuan kami, kami berencana untuk membagikan 15 juta dosis vaksin pada periode mendatang," katanya.
Afrika Selatan adalah negara yang paling terpukul, menjadi salah satu yang pertama di dunia yang terpengaruh oleh varian baru Omicron, yang diyakini lebih menular daripada jenis virus corona sebelumnya.
Bedasarkan angka resmi, jumlah infeksi baru di Afrika telah melonjak 57 persen dalam seminggu terakhir.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: