Kendati begitu, Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly menegaskan pihaknya tidak ingin Perang Dingin dengan Rusia terulang kembali.
"Kami tidak ingin kembali ke Perang Dingin," tegas Parly ketika ditanya oleh majalah
Le Journal du Dimanche pada Sabtu (18/12).
Untuk mencegah Perang Dingin, Parly menambahkan kedua belah pihak harus tetap tenang.
Tetepi di sisi lain, ia menekankan, negara-negara Barat tidak segan untuk mengisolasi Rusia jika ketegangan di perbatasan Ukraina meningkat. Dalam hal ini, isolasi yang dimaksud Parly merupakan sanksi yang diperketat.
Parly juga mencatat bahwa Paris mendukung mempertahankan dialog dengan Moskow, yang diprakarsai oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron pada 2019.
"Selain itu, sebagai bagian dari pertemuan antara menteri luar negeri dan pertahanan Rusia dan Prancis bulan lalu di Paris, kami menggunakan ungkapan 'konsekuensi skala besar dan strategis.' Kami memiliki dialog yang terbuka dan tulus dengan Rusia, karena kami harus dapat menyampaikan hal-hal secara langsung satu sama lain," jelasnya.
Baik Ukraina dan beberapa negara Barat baru-baru ini berbicara tentang dugaan penempatan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina dan menuduh Moskow melakukan tindakan agresif.
Rusia membantah semua tuduhan dan menyatakan bahwa mereka tidak memiliki niat untuk menyerang negara mana pun. Tuduhan tersebut dipandang oleh Moskow sebagai dalih untuk mengirim lebih banyak peralatan militer NATO ke perbatasan Rusia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: