Pengumuman tersebut disampaikan WEF dalam sebuah pernyataan pada Senin (20/12) waktu setempat.
"Kondisi pandemi saat ini membuat kita semua sulit untuk mengadakan pertemuan tatap muka global. Persiapan telah dipandu oleh saran ahli dan mendapat manfaat dari kolaborasi erat pemerintah Swiss di semua tingkatan," kata WEF yang berbasis di Jenewa di situs webnya, seperti dikutip dari
Reuters, Selasa (21/12).
Ia menambahkan, walaupun pertemuan tersebut mematuhi protokol kesehatan yang ketat, mengingat kekhawatiran akan transmisi Omicron dan dampaknya pada perjalanan dan mobilitas, maka keputusan untuk menunda pertemuan harus dilakukan.
Ini adalah pembatalan dua kali berturut-turut bagi Davos. Tahun lalu, penyelenggara mengalihkan pertemuan tahunan ke Singapura, sebelum membatalkannya sama sekali.
"Para peserta sekarang akan bergabung dengan serangkaian sesi virtual 'State of the World' dengan para pemimpin global," kata pengumuman, Senin.
Didirikan oleh insinyur dan ekonom Jerman Klaus Schwab, pertemuan WEF pada tahun-tahun sebelumnya menjadi latar bagi terobosan politik.
Pada tahun 1989 misalnya, Korea Utara dan Selatan mengadakan pertemuan tingkat menteri pertama mereka di Davos, sementara pada pertemuan yang sama, Perdana Menteri Jerman Timur Hans Modrow dan Kanselir Jerman Helmut Kohl bertemu untuk membahas reunifikasi Jerman.
Juga saat Presiden Afrika Selatan de Klerk bertemu Nelson Mandela dan Kepala Mangosuthu Buthelezi di Davos, penampilan bersama pertama mereka di luar Afrika Selatan, pada tahun 1992.
Forum Ekonomi Dunia atau lebih dikenal dengan nama World Economic Forum (WEF), adalah sebuah yayasan organisasi non profit yang didirikan di Jenewa dan terkenal dengan pertemuan tahunannya di Davos, Swiss yang mana selalu mempertemukan para pemimpin atas bisnis dunia, pemimpin politik seluruh dunia, cendekiawan dan wartawan terpilih untuk mendiskusikan masalah penting yang dihadapi dunia termasuk kesehatan dan lingkungan.
BERITA TERKAIT: